Sumber: The New York Times | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Serangan drone Ukraina pada Selasa (6/5) malam memaksa penutupan sementara sejumlah bandara di Rusia, termasuk keempat bandara utama yang melayani Moskow.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pertahanan udara negara itu merespons serangan di sedikitnya 11 wilayah, dengan total 105 drone Ukraina berhasil ditembak jatuh, termasuk 19 unit di sekitar ibu kota.
Akibat serangan tersebut, 13 bandara ditutup sementara, dan 34 penerbangan menuju Moskow dialihkan. Operasi penerbangan kembali normal pada Selasa pagi, menurut Badan Penerbangan Sipil Rusia (Rosaviatsia).
Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Picu Kebakaran di Fasilitas Minyak dan Gas Rusia
Serangan ini terjadi menjelang parade Hari Kemenangan yang akan digelar pada Jumat di Lapangan Merah, Moskow, untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Eropa.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengusulkan gencatan senjata tiga hari untuk menyambut acara tersebut. Ia juga disebut telah mengundang sekitar 20 kepala negara, termasuk Presiden China Xi Jinping, untuk menghadiri parade.
Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak usulan tersebut, kecuali jika gencatan senjata diperpanjang menjadi setidaknya 30 hari. Ia menyatakan bahwa gencatan senjata singkat hanya bertujuan memberikan kenyamanan bagi tamu-tamu asing yang hadir dalam parade.
Amerika Serikat menyatakan dukungannya terhadap gencatan senjata selama 30 hari. Meski demikian, Presiden Donald Trump pada Senin menyambut positif tawaran Rusia sebagai langkah awal yang patut dipertimbangkan.
Baca Juga: Langit Moskow Dihujani Serangan Drone Ukraina, Satu Korban Meninggal
Sementara itu, utusannya untuk Ukraina, Jenderal Keith Kellogg, menyebut usulan Rusia “tidak masuk akal” dan menegaskan bahwa tujuan AS adalah gencatan senjata menyeluruh di darat, laut, udara, dan infrastruktur selama minimal 30 hari.
Ukraina hingga kini belum memberikan komentar resmi terkait serangan drone tersebut. Namun, seorang mayor Garda Nasional Ukraina, Oleksii Hetman, menyebut bahwa Ukraina telah melancarkan serangan balasan mendadak di wilayah Kursk dan merebut kembali daerah yang sebelumnya ditinggalkan.
Pernyataan ini belum dapat diverifikasi secara independen.
Di wilayah Kursk, serangan terhadap gardu listrik pada Senin malam dilaporkan melukai dua remaja dan menyebabkan pemadaman listrik di kota Rylsk.
Sementara itu, serangan drone Rusia ke kota-kota Ukraina seperti Sumy, Kharkiv, dan Odesa pada hari yang sama menewaskan empat orang dan melukai sedikitnya sebelas lainnya.
Drone Ukraina yang digunakan dalam serangan sebagian besar merupakan pesawat ringan dengan desain menyerupai pesawat kecil, beberapa di antaranya menggunakan mesin gergaji.
Baca Juga: Serbu Ibu Kota Moskow, 70 Drone Ukraina Ditembak Jatuh di Wilayah Rusia
Drone tersebut dikabarkan mampu menghindari sistem pertahanan udara dan membawa bahan peledak berkekuatan tinggi yang diarahkan ke target pada detik terakhir.
Serangan udara ini menunjukkan kemampuan Ukraina untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia dan memperkuat eskalasi ketegangan menjelang peringatan Hari Kemenangan di Moskow.