Sumber: Arab News,Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rusia melancarkan serangan rudal dan drone ke Ukraina pada Senin dini hari, beberapa jam setelah gencatan senjata satu hari yang diumumkan Presiden Vladimir Putin berakhir. Serangan ini membangunkan warga di Kyiv dan wilayah timur Ukraina.
Belum ada laporan langsung mengenai korban luka atau kerusakan besar akibat serangan tersebut, menurut pejabat daerah Ukraina di media sosial. Skala serangan pun masih belum sepenuhnya diketahui.
Gencatan Senjata Dilanggar Ribuan Kali
Kedua belah pihak, Kyiv dan Moskow, saling tuding telah melakukan ribuan pelanggaran terhadap gencatan senjata. Kremlin menyatakan pada Minggu bahwa gencatan senjata tidak akan diperpanjang.
Pemerintah AS menyatakan bahwa mereka akan menyambut baik jika gencatan senjata diperpanjang. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berulang kali menyatakan kesediaannya untuk menghentikan serangan selama 30 hari.
Baca Juga: Trump Ancam Hentikan Dukungan Perdamaian Rusia-Ukraina Jika Tak Ada Kemajuan Nyata
Namun, Presiden Putin yang memerintahkan penghentian aktivitas militer pada Sabtu hingga pukul 00.00 waktu Moskow pada Minggu malam, tidak memberikan perintah baru untuk memperpanjangnya.
"Tidak ada perintah lain," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip kantor berita TASS saat ditanya apakah gencatan senjata bisa diperpanjang.
Serangan dan Peringatan Serangan Udara di Ukraina dan Rusia
Wilayah timur Ukraina dinyatakan dalam status siaga udara beberapa menit setelah tengah malam pada Senin, dan status tersebut belum dicabut. Kyiv dan wilayah tengah Ukraina juga berada dalam status siaga selama sekitar satu jam mulai pukul 01.40 GMT.
Belum ada laporan serangan langsung ke ibu kota Ukraina, tetapi pejabat kota pelabuhan Mykolaiv mengatakan kota mereka terkena rudal Rusia. Belum ada laporan kerusakan besar.
Di sisi lain, wilayah Voronezh di Rusia yang berbatasan dengan Ukraina juga berada dalam status siaga udara selama dua jam. Wilayah perbatasan lainnya seperti Kursk dan sebagian Belgorod juga sempat berada di bawah ancaman serangan misil, kata pejabat daerah.
Ribuan Pelanggaran Ceasefire
Meski tidak ada siaga udara di Ukraina pada hari Minggu, pasukan Ukraina melaporkan hampir 3.000 pelanggaran gencatan senjata oleh Rusia. Serangan dan penembakan paling intens terjadi di daerah Pokrovsk, menurut pernyataan Zelensky pada Senin.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pasukan Ukraina telah menyerang posisi Rusia sebanyak 444 kali dan melancarkan lebih dari 900 serangan drone, mengklaim juga adanya korban sipil.
Baca Juga: Serangan Drone Rusia Hantam Pelabuhan Ukraina, Ancam Akses ke Laut Hitam!
Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi laporan dari medan perang tersebut.
Trump: "Kesepakatan Perdamaian Bisa Terjadi Minggu Ini"
Presiden AS Donald Trump, yang berusaha menciptakan kesepakatan damai permanen, menyampaikan nada optimistis pada Minggu dengan mengatakan bahwa “mudah-mudahan” kedua pihak dapat mencapai kesepakatan “minggu ini” untuk mengakhiri konflik.
Namun, pada Jumat sebelumnya, Trump bersama Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan bahwa AS akan mundur dari upaya perdamaian kecuali ada tanda-tanda jelas kemajuan dalam waktu dekat.