Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rusia melancarkan serangan drone semalam ke pelabuhan Mykolaiv, yang memberikan akses Ukraina ke Laut Hitam, serta menyerang Kryvyi Rih dalam serangan yang menurut pejabat Ukraina merupakan serangan drone terbesar terhadap kota tersebut sejak perang dimulai.
Amerika Serikat mencapai kesepakatan terpisah pada Selasa dengan Ukraina dan Rusia untuk menghentikan serangan di atas Laut Hitam dan terhadap target energi masing-masing. Namun, belum jelas kapan dan bagaimana kesepakatan tersebut akan diberlakukan.
Dampak Serangan di Mykolaiv dan Kryvyi Rih
Walikota Mykolaiv melaporkan adanya pemadaman listrik darurat pada Rabu pagi, menyusul laporan dari gubernur wilayah bahwa tujuh drone telah dihancurkan di wilayah tersebut pada malam sebelumnya. Belum diketahui apakah pemadaman listrik ini bersifat pencegahan atau merupakan dampak langsung dari serangan udara Rusia.
Sementara itu, serangan Rusia ke Kryvyi Rih menyebabkan kebakaran dan merusak bangunan, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, menurut kepala administrasi militer kota tersebut, Oleksandr Vilkul. Ia menyebut serangan ini sebagai serangan drone terbesar dalam sejarah kota tersebut.
Baca Juga: Ukraina Luncurkan Serangan HIMARS Terhadap Helikopter Rusia di Belgorod
Militer Ukraina melaporkan bahwa unit pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh 56 dari 117 drone yang diluncurkan oleh Rusia dalam serangan semalam. Sebanyak 48 drone lainnya berhasil dialihkan dengan perang elektronik.
"Tampaknya, inilah cara penjajah menunjukkan bahwa mereka menginginkan perdamaian," tulis Vilkul di aplikasi perpesanan Telegram. Ia juga melaporkan sedikitnya 15 ledakan terjadi di Kryvyi Rih, kota kelahiran Presiden Volodymyr Zelenskiy yang sering menjadi target serangan Rusia.
Reaksi dan Pernyataan Resmi
Reuters belum dapat secara independen memverifikasi laporan dari Mykolaiv dan Kryvyi Rih. Sejauh ini, belum ada komentar langsung dari Rusia terkait serangan tersebut. Namun, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa unit pertahanan udaranya telah menghancurkan sembilan drone Ukraina pada malam yang sama, termasuk dua di perairan Laut Hitam.
Serangan terbaru ini menambah ketegangan dalam konflik yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun, dengan Ukraina dan sekutunya terus berupaya mempertahankan wilayah mereka dari agresi Rusia.