Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KYIV. Rusia melancarkan serangan rudal besar-besaran terhadap fasilitas energi Ukraina pada Jumat (13/12/2024) pagi, di tengah jam sibuk. Ledakan dilaporkan terdengar di pelabuhan Laut Hitam Odesa dan sejumlah kota di wilayah barat Ukraina, termasuk Lviv.
Sepanjang tahun, Rusia secara konsisten menargetkan sistem kelistrikan Ukraina, dengan serangan yang intensif sejak bulan lalu.
Serangan ini telah menyebabkan pemadaman listrik berkepanjangan bagi jutaan warga sipil.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, melalui unggahan di platform X, mendesak pengiriman segera sistem pertahanan udara seperti NASAMS, HAWK, atau IRIS-T untuk melindungi infrastruktur energi negara tersebut.
Baca Juga: Marah, Rusia Sebut Keputusan Rudal Joe Biden Terhadap Ukraina Tindakan Gegabah
Menurut sumber industri, serangan kali ini menyasar gardu induk listrik dan mencakup lebih banyak serangan terhadap infrastruktur gas dibandingkan sebelumnya.
Akibat serangan tersebut, perusahaan listrik Ukraina memberlakukan pemadaman listrik darurat lebih lama. Meski demikian, belum ada laporan langsung mengenai korban jiwa.
CEO perusahaan listrik Yasno mengungkapkan bahwa sekitar 50% dari 3,5 juta pelanggannya tidak memiliki akses listrik pada Jumat pagi. Tingkat kerusakan pada jaringan listrik sulit dipastikan karena otoritas Ukraina membatasi informasi detail terkait dampak serangan.
Baca Juga: Ukraina Sebut Rusia Berencana Serang Fasilitas Nuklir
Pejabat di wilayah Lviv mengonfirmasi serangan terhadap fasilitas energi, yang memaksa mereka mengubah jadwal pemadaman listrik. Hal ini mengindikasikan adanya kerusakan signifikan.
Meskipun Rusia mengklaim tidak menargetkan infrastruktur sipil, sistem kelistrikan Ukraina dianggap sebagai sasaran militer.
Sejauh ini, sudah ada 11 gelombang serangan terhadap sistem energi Ukraina sepanjang tahun 2024, yang mengakibatkan kerusakan luas dan pemadaman berkepanjangan.
Baca Juga: Ukraina: Rusia Luncurkan Serangan Rudal Balistik Ketiga ke Kyiv Bulan Ini
Serangan rudal pagi hari ini didahului oleh serangan malam menggunakan puluhan pesawat nirawak. Sementara itu, di medan tempur, pasukan Rusia mencatat kemajuan signifikan di wilayah timur Ukraina, khususnya dalam upaya merebut kawasan industri Donbas.
“Musuh terus meneror. Sekali lagi, sektor energi di seluruh Ukraina menjadi sasaran serangan besar-besaran,” tulis Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, dalam unggahannya di Facebook.