Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - KYIV. Gelombang serangan udara Rusia yang terdiri dari drone dan rudal menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Selasa dini hari (17 Juni 2025).
Serangan mematikan ini menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 44 lainnya, menurut laporan resmi dari Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Serangan Terbesar Sejak Invasi 2022
Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko, menyebut serangan ini sebagai salah satu yang terbesar sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh pada Februari 2022. Ia menegaskan bahwa 27 lokasi di sekitar Kyiv menjadi sasaran, termasuk bangunan tempat tinggal, institusi pendidikan, dan infrastruktur penting.
“Hari ini, musuh tidak menghemat drone maupun rudal,” ujar Klymenko dalam pernyataannya. Ia menambahkan bahwa serangan ini melumpuhkan berbagai titik vital di kota dan memicu operasi penyelamatan besar-besaran.
Baca Juga: Macron Sebut Rusia Tak Pantas Menengahi Krisis Israel-Iran
Korban Tewas Termasuk Warga AS
Salah satu korban tewas diketahui adalah seorang warga negara Amerika Serikat berusia 62 tahun, yang terkena pecahan logam dari ledakan di Distrik Solomianskyi. Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan pria tersebut meninggal di sebuah bangunan tempat tinggal yang berada di dekat lokasi penanganan medis darurat.
Salah satu rudal balistik menghantam gedung apartemen sembilan lantai, menghancurkan sebagian besar struktur dan memicu operasi pencarian korban yang masih tertimbun reruntuhan.
Saksi mata Reuters melaporkan adanya kerumunan drone yang melintas di langit Kyiv, disertai suara ledakan keras dari rudal yang melintas. Alarm serangan udara berbunyi selama lebih dari tujuh jam, menciptakan kepanikan di kalangan warga.
Serangan Meluas ke Odesa dan Wilayah Sekitar
Tak hanya Kyiv, wilayah lain juga menjadi target. Di wilayah selatan Odesa, 13 orang terluka, sementara di daerah pinggiran ibu kota, seorang warga dilaporkan mengalami luka-luka.
Kepala Staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak, menyebut serangan ini sebagai bagian dari kampanye militer Rusia yang menargetkan warga sipil. “Rusia terus melanjutkan perang terhadap warga sipil,” tulisnya di Telegram.
Baca Juga: Serangan Israel ke Iran, Rusia: Tak Beralasan dan Langgar Piagam PBB
Ukraina dan Rusia Terjebak dalam Serangan Balasan Drone
Di tengah pembicaraan damai yang berlangsung baru-baru ini, kedua belah pihak justru saling melancarkan serangan drone. Rusia mengklaim telah menembak jatuh 147 drone Ukraina yang menyasar wilayah Rusia, termasuk kawasan Moskow, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Meskipun dua sesi pembicaraan damai telah menghasilkan kesepakatan terbatas seperti pertukaran tawanan dan pemulangan jenazah tentara, belum ada kemajuan signifikan menuju gencatan senjata menyeluruh.