Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Serangan Israel terhadap Iran menuai kecemana banyak negara. Rusia salah satunya.
Rusia menyatakan, serangan Israel terhadap Iran tidak beralasan dan melanggar piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Rusia menuduh Israel merusak upaya diplomatik untuk mencapai kesepakatan guna meredakan kekhawatiran Barat tentang program nuklir Teheran.
Israel melancarkan serangan terhadap Iran pada Jumat (13/6), dengan bahwa negara itu telah menargetkan fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, dan komandan militer. Tujuannya untuk mencegah Teheran membangun senjata nuklir.
Laporan awal menunjukkan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, yang dibangun Rusia, tidak terkena serangan.
"Rusia prihatin dan mengutuk peningkatan tajam ketegangan antara Israel dan Iran," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada media pemerintah seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Israel Serang Iran, Indeks FTSE 100 Melorot
Presiden Vladimir Putin mendapatkan laporan terkini tentang situasi tersebut dari dinas intelijen luar negeri SVR Rusia dan kementerian luar negeri serta pertahanan.
Dalam pernyataan terperinci yang disusun atas perintah Putin, Kementerian Luar Negeri mengecam keras Israel dan menyalahkan Barat karena memicu apa yang disebutnya "histeria" anti-Iran.
"Kami mengutuk keras penggunaan kekuatan oleh negara Israel yang melanggar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional," kata kementerian tersebut.
Rusia menyebut, serangan militer yang tidak beralasan terhadap negara anggota PBB yang berdaulat, warga negaranya, kota-kota yang damai, dan infrastruktur energi nuklir sama sekali tidak dapat diterima.
"Masyarakat internasional tidak dapat bersikap acuh tak acuh terhadap kekejaman seperti itu, yang menghancurkan perdamaian dan merusak keamanan regional dan internasional," tegas Rusia
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa Moskow yakin bahwa tidak ada solusi militer untuk meredakan keraguan dan ketakutan Barat seputar program nuklir Iran dan bahwa diplomasi adalah satu-satunya jawaban.
"Kami menyerukan kepada kedua belah pihak untuk menahan diri guna mencegah eskalasi ketegangan lebih lanjut dan terjerumusnya kawasan tersebut ke dalam perang skala penuh," kata kementerian tersebut.
Baca Juga: Harga Minyak Melonjak Usai Serangan Israel ke Iran, Cermati Prospek Harganya