Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Indeks FTSE 100 London turun pada Jumat (13/6) setelah ditutup pada rekor tertinggi pada hari sebelumnya. Indeks FTSE 100 melorot setelah serangan Israel terhadap Iran meningkatkan ketegangan geopolitik, tetapi kenaikan saham energi membatasi penurunan indeks ini.
Seperti dikutip Reuters, Indeks acuan FTSE 100 turun 0,5% pada pukul 09.05 GMT, kurang dari 1% dari rekor tertinggi intraday. Indeks ini ditetapkan untuk kenaikan minggu kelima berturut-turut.
Israel melancarkan serangan skala besar terhadap Iran pada Jumat, menargetkan fasilitas nuklir dan pabrik rudal balistik, untuk mencegah Teheran membangun senjata atom. Iran membalas dengan meluncurkan 100 pesawat nirawak.
Perkembangan ini menambah kehati-hatian di pasar keuangan global, yang telah bergulat dengan dampak dari kebijakan tarif yang tidak menentu dari Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Ketegangan Iran–Israel Meledak, Investor Panik Borong Emas! Harga Menuju Rekor Baru?
Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang kaya minyak menyebabkan harga minyak mentah melonjak, terakhir naik 7% dan sangat membebani saham perjalanan dan rekreasi.
Saham pemilik British Airways ICAG turun 4,3%, saham EasyJet turun 3,2%, sementara Wizz Air turun 1,7%. Maskapai penerbangan global mengosongkan wilayah udara di Timur Tengah, mengalihkan penerbangan.
Saham operator pelayaran Carnival yang terdaftar di London turun 4%.
Namun, kenaikan saham terkait komoditas membatasi penurunan pada indeks saham unggulan, dengan saham energi naik 1,7%, didorong oleh kenaikan saham raksasa Shell dan BP.
Ketika investor berbondong-bondong ke tempat berlindung yang aman di tengah meningkatnya ketegangan, harga emas naik menjadi lebih dari 1%, membantu penambang logam mulia naik 1,3%.
Saham berkapitalisasi menengah di London turun 1,2%, menuju penurunan satu hari tertajam dalam lebih dari dua bulan.
Produsen gas Energean mencapai titik terendah di FTSE 250 setelah mengatakan telah menghentikan sementara produksi dan aktivitas penyimpanan produksi terapung dan pembongkaran (FPSO) listriknya yang berlokasi di lepas pantai Israel Utara.
Pasar akan menantikan pertemuan kebijakan moneter Bank of England minggu depan, di mana diperkirakan akan mempertahankan suku bunga.
Baca Juga: AS Jaga Jarak dari Perang Israel vs Iran, Trump Tetap Ingin Jalur Diplomasi