kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Ketegangan Iran–Israel Meledak, Investor Panik Borong Emas! Harga Menuju Rekor Baru?


Jumat, 13 Juni 2025 / 17:04 WIB
Ketegangan Iran–Israel Meledak, Investor Panik Borong Emas! Harga Menuju Rekor Baru?
ILUSTRASI. Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam hampir satu bulan terakhir setelah Israel melancarkan serangan terhadap Iran.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam hampir satu bulan terakhir setelah Israel melancarkan serangan terhadap Iran.

Mengutip financialexpress, ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang kembali memanas mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas, yang kini diperdagangkan di kisaran US$3.400 per ons, naik lebih dari 1% dalam satu hari perdagangan.

Lonjakan Permintaan karena Ketegangan Geopolitik

Menurut Aksha Kamboj, Ketua Eksekutif Aspect Global Ventures, ketegangan geopolitik telah kembali mengukuhkan posisi emas sebagai aset lindung nilai paling terpercaya.

"Di tengah ketegangan geopolitik, emas kembali menunjukkan dirinya sebagai pilihan aman. Kami melihat lonjakan minat beli yang sangat kuat. Jika ketegangan berlanjut, bukan tidak mungkin harga emas akan menembus rekor tertinggi dalam waktu dekat," ujarnya.

Baca Juga: Kini Emas Jadi Aset Cadangan Terbesar Kedua Dunia, yang Pertama Apa?

Lonjakan harga emas diprediksi belum akan berhenti dalam waktu dekat. Dr. Renisha Chainani, Kepala Riset di Augmont, mencatat bahwa emas telah berhasil menembus level resistensi penting di US$3.425 (sekitar Rp99.000 per gram), dan kini berpeluang menembus rekor tertinggi sepanjang masa di US$3.500 per ons (sekitar Rp101.000 per gram).

“Emas telah memberikan breakout kuat, dan kini tampaknya kita menuju rekor sebelumnya di US$3.500 dalam jangka pendek,” kata Chainani.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan tersebut ditujukan untuk melumpuhkan program nuklir Iran. Namun, ia mengakui bahwa Iran masih memiliki kemampuan untuk membalas dan menargetkan Israel. Ketegangan ini menambah kekhawatiran akan potensi konflik regional yang lebih luas.

Kebijakan Perdagangan Trump Dorong Permintaan Safe Haven

Di luar Timur Tengah, perhatian pasar juga tertuju pada kebijakan dagang Presiden Donald Trump. Ancaman tarif unilateral terhadap mitra dagang utama AS memicu ketidakpastian tambahan. Meski begitu, Menteri Keuangan Scott Bessent menyatakan bahwa gencatan tarif selama 90 hari mungkin akan diperpanjang, memberi sedikit angin segar pada pasar.

Faktor lain yang menopang harga emas adalah data inflasi konsumen dan produsen AS yang lebih lemah dari perkiraan. Hal ini meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve, sehingga memperkuat daya tarik emas sebagai komoditas tanpa imbal hasil (non-yielding asset).

Kombinasi antara ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi menciptakan “perfect storm” bagi harga emas. Investor berusaha mengantisipasi depresiasi mata uang, ketakutan terhadap inflasi, serta ancaman perang, dengan memperkuat eksposur mereka pada emas fisik sebagai aset lindung nilai.

Baca Juga: Harga Emas Masih Naik, Begini Proyeksinya pada Paruh Kedua 2025

Dalam konteks ini, harapan akan kesepakatan nuklir cepat antara Iran dan AS pun tampak semakin suram. Laporan terbaru menyebutkan bahwa pembicaraan tidak langsung antara pemerintahan Trump dan Iran mengalami kemunduran drastis.

Harga Emas di India Naik 45% dalam 12 Bulan

Harga emas di India saat ini berada di level Rs 98.360 per 10 gram, mengalami kenaikan hingga 45% dalam 12 bulan terakhir. Kenaikan ini mencerminkan tren global yang juga didorong oleh ketidakpastian politik dan ekonomi.

Ke depan, arah pergerakan harga emas sangat bergantung pada dinamika konflik di Timur Tengah. Setiap eskalasi tambahan atau kegagalan negosiasi perdagangan global akan memperkuat permintaan terhadap emas. Sebaliknya, jika ketegangan mereda dan kepastian kebijakan mulai terbentuk, permintaan safe haven dapat melemah dan menekan harga emas.

Selanjutnya: Cuan 33,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (13 Juni 2025)

Menarik Dibaca: 5 Cara Mendapatkan Tambahan Modal Usaha yang Aman dan Efektif




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×