kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Rusia Akan Merespons Serangan Ukraina Jika Dianggap Perlu


Jumat, 06 Juni 2025 / 05:20 WIB
Rusia Akan Merespons Serangan Ukraina Jika Dianggap Perlu
Presiden Rusia Vladimir Putin, menawarkan perundingan damai antara Rusia dan Ukraina. Perundingan akan di fasilitasi oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Turki, pada Kamis 15 Mei mendatang. Foto Tangkapan Layar Video Kremlin.ru


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pemerintah Rusia menyatakan akan merespons serangan Ukraina apabila dinilai perlu oleh pihak militer.

Pernyataan ini disampaikan Kremlin pada Kamis (5/6), setelah menuduh Kyiv melakukan aksi terorisme negara dan mengonfirmasi bahwa Presiden Vladimir Putin telah memberi tahu  Presiden AS Donald Trump mengenai kewajiban Moskow untuk membalas.

Sebelumnya, Ukraina dituduh melancarkan serangan drone terhadap pesawat pembom berat Rusia di pangkalan udara di Siberia dan wilayah utara Rusia pada akhir pekan. 

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Sepakat Tukar Tawanan Perang dan Serahkan 12.000 Jenazah Prajurit

Selain itu, Rusia juga menuding Ukraina meledakkan jembatan kereta api di bagian selatan negara tersebut yang menewaskan tujuh orang.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam konferensi pers hariannya, mengutip pernyataan Putin terkait serangan terhadap kereta penumpang. 

“Presiden menggambarkan rezim Kyiv sebagai rezim teroris, karena pimpinan mereka secara sadar memberi perintah untuk meledakkan kereta penumpang. Ini merupakan bentuk terorisme negara,” ujarnya.

Meski begitu, Rusia belum menyampaikan bukti bahwa pimpinan Ukraina berada di balik serangan tersebut, dan pihak Kyiv juga belum mengklaim bertanggung jawab.

Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak perang dimulai pada Februari 2022. 

Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Guncang Pangkalan Udara Rusia, Kerugian Ratusan Triliun

Serangan Ukraina di wilayah Rusia dan serangan udara balasan Rusia di medan tempur turut memperburuk prospek perundingan damai, meskipun kedua pihak sempat melanjutkan pembicaraan di Turki bulan lalu.

Meski situasi memanas, Peskov menyampaikan bahwa Putin mendukung pandangan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengenai perlunya melanjutkan kontak tingkat kerja dengan Ukraina.

Terkait pembicaraan antara Putin dan Trump pada Rabu (4/6), Peskov menyatakan bahwa keduanya tidak membahas kemungkinan pertemuan tatap muka. Namun, menurutnya, terdapat pemahaman bersama bahwa pertemuan semacam itu perlu dilakukan dengan persiapan matang.

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Tingkatkan Serangan Menjelang Perundingan Damai

Peskov juga menegaskan bahwa isu pencabutan sanksi terhadap Rusia tidak dibicarakan dalam percakapan tersebut.

Selanjutnya: Isuzu Dorong Insentif Operasional untuk Percepat Adopsi Truk Listrik

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 6 Juni 2025, Peruntungan Karier & Rejeki 12 Zodiak




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×