kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.321   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.083   38,25   0,54%
  • KOMPAS100 1.030   8,00   0,78%
  • LQ45 798   3,48   0,44%
  • ISSI 227   2,92   1,30%
  • IDX30 417   1,47   0,35%
  • IDXHIDIV20 492   0,11   0,02%
  • IDX80 116   0,87   0,76%
  • IDXV30 120   1,30   1,10%
  • IDXQ30 135   -0,25   -0,18%

Serangan Drone Ukraina Guncang Pangkalan Udara Rusia, Kerugian Ratusan Triliun


Senin, 02 Juni 2025 / 17:22 WIB
Serangan Drone Ukraina Guncang Pangkalan Udara Rusia, Kerugian Ratusan Triliun
Asap mengepul di atas area tersebut menyusul apa yang disebut oleh otoritas setempat sebagai serangan pesawat nirawak terhadap unit militer di pemukiman Sredny, dalam konflik Rusia-Ukraina di distrik Usolsky di wilayah Irkutsk, Rusia, dalam gambar diam dari video yang dipublikasikan pada 1 Juni 2025. Gubernur Wilayah Irkutsk Igor Kobzev melalui Telegram/Handout melalui REUTERS


Sumber: CNN | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  KYIV. Serangan drone skala besar yang dilancarkan Ukraina terhadap pangkalan udara strategis Rusia menjadi salah satu operasi paling berani yang dilakukan sepanjang perang.

Aksi ini menambah daftar serangan signifikan Ukraina terhadap infrastruktur militer dan simbol kekuatan Rusia.

Menurut sumber dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU), serangan tersebut menargetkan pangkalan udara utama Rusia yang berjarak ribuan kilometer dari garis depan. 

Drone-drone tersebut berhasil diselundupkan ke wilayah Rusia dan disamarkan di dalam rumah kayu bergerak di atas truk. Operasi ini diklaim telah dipersiapkan selama lebih dari satu setengah tahun.

Baca Juga: Serangan Besar-besaran Drone Ukraina Hancurkan 41 Pesawat Tempur Rusia

Sumber yang sama menyebutkan bahwa serangan ini menyebabkan kerugian sebesar US$ 7 miliar atau sekitar Rp 113,77 triliun (kurs Rp 16.253) serta menghantam sekitar 34% armada pembawa rudal jelajah strategis Rusia yang ditempatkan di pangkalan tersebut.

Serangan pada hari Minggu (1/6/2025) ITU dipandang sebagai salah satu serangan udara paling signifikan Ukraina sejak perang dimulai. Lebih dari 40 pesawat, termasuk pembom strategis TU-95 dan Tu-22M3, serta satu dari sedikit pesawat pengintai A-50 milik Rusia, dilaporkan terkena serangan.

Menurut data dari lembaga International Institute for Strategic Studies (IISS), Rusia memiliki 55 jet Tu-22M3 dan 57 Tu-95 pada awal tahun ini. 

Tu-22M3 merupakan pesawat pembawa rudal jarak jauh, sementara Tu-95 adalah pesawat pembom era Soviet yang telah dimodifikasi untuk meluncurkan rudal jelajah.

Pakar militer Peter Layton menyebutkan bahwa hilangnya pesawat-pesawat tersebut memaksa Rusia untuk lebih mengandalkan drone dalam serangan mendatang. 

Baca Juga: Jelang Pembicaraan Putin-Trump, Rusia Luncurkan Serangan Drone Terbesar Sejak Perang

Sementara itu, analis militer Carl Schuster menilai serangan ini akan menjadi tekanan besar bagi Presiden Vladimir Putin dan dapat mendorong peningkatan anggaran keamanan internal Rusia.

Serangkaian Serangan Strategis Ukraina

Selain serangan terhadap pangkalan udara, Ukraina juga tercatat melancarkan sejumlah operasi penting lainnya sepanjang konflik, antara lain:

1. Tenggelamnya Kapal Moskva

Pada April 2022, kapal penjelajah Moskva, kebanggaan Armada Laut Hitam Rusia, tenggelam setelah diklaim terkena rudal antikapal Neptune Ukraina. 

Rusia menyatakan kapal mengalami kebakaran yang memicu ledakan amunisi. Tenggelamnya Moskva menjadi pukulan besar bagi militer dan simbol kekuatan maritim Rusia.

Baca Juga: Rusia Klaim Jatuhkan 25 Drone Ukraina di Wilayah Perbatasan, 1 Warga Sipil Tewas

2. Serangan terhadap Kapal Ivanovets

Awal 2024, enam drone laut Ukraina yang ditenagai jet ski berhasil menenggelamkan kapal rudal berpemandu Rusia, Ivanovets. Rekaman menunjukkan dua drone menghantam kapal tersebut hingga meledak dan tenggelam.

3. Serangan terhadap Jembatan Kerch

Jembatan Kerch sepanjang 12 mil, yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Krimea, diserang pada Juli 2023 menggunakan drone laut eksperimental. Serangan ini, yang diklaim sebagai operasi gabungan SBU dan Angkatan Laut Ukraina, merusak jalur kendaraan dan menewaskan dua warga sipil. 

Baca Juga: Drone Ukraina Gempur Wilayah Dekat Moskow Jelang Parade Hari Kemerdekaan Rusia

Jembatan ini dibangun pasca-pencaplokan Krimea pada 2014 dengan biaya sekitar US$ 3,7 miliar.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×