Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pemerintah Rusia menyatakan telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan parade militer Hari Kemerdekaan di Lapangan Merah, Moskow, menyusul serangkaian serangan pesawat nirawak (drone) yang diluncurkan Ukraina dalam beberapa hari terakhir.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Rabu mengatakan bahwa intelijen dan militer Rusia bekerja maksimal agar peringatan kemenangan Uni Soviet dan sekutunya dalam Perang Dunia II dapat berlangsung dalam suasana yang tenang, stabil, dan damai.
Parade yang merupakan inti dari perayaan ini dijadwalkan digelar pada Jumat, dengan dihadiri 29 pemimpin dunia, termasuk Presiden China Xi Jinping.
Baca Juga: Volume Pengiriman Minyak Rusia Turun Imbas Serangan Drone Ukraina
Sementara itu, Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengungkapkan bahwa sistem pertahanan udara Rusia telah menembak jatuh 14 drone Ukraina pada malam sebelumnya.
Serangan tersebut merupakan yang ketiga secara berturut-turut terhadap ibu kota Rusia dan sempat memaksa sejumlah bandara di Moskow menghentikan operasionalnya, hanya beberapa jam sebelum kedatangan Presiden Xi.
Peskov menuduh Ukraina melakukan aksi terorisme dan menegaskan bahwa Rusia tetap berkomitmen pada usulan gencatan senjata tiga hari di sekitar periode peringatan tersebut. Namun, ia menambahkan bahwa Rusia akan memberikan respons jika Ukraina melanjutkan serangannya.
Baca Juga: Drone Ukraina Gempur Wilayah Dekat Moskow Jelang Parade Hari Kemerdekaan Rusia
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menilai usulan gencatan senjata dari Rusia tidak memiliki arti.
Sebagai gantinya, Ukraina menawarkan gencatan senjata tanpa syarat selama sedikitnya 30 hari, sejalan dengan inisiatif Amerika Serikat yang diajukan pada Maret lalu.
Sementara itu, otoritas Ukraina melaporkan bahwa Rusia juga melancarkan serangan udara ke Kyiv dan beberapa kota lain pada malam sebelumnya, yang menyebabkan seorang ibu dan anaknya tewas di ibu kota.