Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mengakui Krimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada tahun 2014, sebagai wilayah Rusia dalam kemungkinan kesepakatan damai di masa mendatang untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Informasi ini pertama kali dilaporkan di situs web berita Semafor, yang kemudian dilansir Reuters.
Semafor, mengutip dua orang yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan pejabat AS juga telah membahas kemungkinan agar Washington mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan hal yang sama.
Reuters tidak dapat mengonfirmasi laporan tersebut secara independen. Semafor mengatakan Gedung Putih menolak berkomentar.
Semafor mengatakan Trump belum secara resmi membuat keputusan apa pun, dan bahwa kemungkinan langkah Krimea merupakan salah satu dari berbagai opsi yang diajukan.
Baca Juga: Putin Sepakati Penghentian Serangan ke Fasilitas Energi Ukraina Selama 30 Hari
Trump berbicara dengan Vladimir Putin pada hari Selasa (18/3/2025) yang bertujuan untuk mencoba meyakinkan presiden Rusia agar menerima proposal gencatan senjata dengan Ukraina dan bergerak menuju akhir yang lebih permanen dari konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Krimea diakui secara internasional sebagai bagian dari Ukraina oleh sebagian besar negara. Dan Kyiv telah mengatakan bahwa mereka menginginkan semenanjung Laut Hitam kembali meskipun mereka telah mengakui bahwa mengembalikannya dengan paksa tidak realistis untuk saat ini.
Tonton: Trump Bakal Berbicara dengan Putin Hari Ini, Bahas Cara Akhiri Perang Ukraina
Kremlin telah berulang kali mengatakan bahwa Krimea, tempat Armada Laut Hitam Rusia bermarkas dan yang sebagian besar penduduknya berbahasa Rusia sebelum aneksasi, secara resmi telah menjadi bagian dari Rusia, sebuah pertanyaan yang menurutnya telah ditutup "selamanya".