Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Trump mengusulkan pelarangan maskapai China terbang di atas Rusia pada rute ke dan dari Amerika Serikat. Alasannya bahwa berkurangnya waktu terbang yang dimungkinkan oleh praktik ini merugikan maskapai Amerika.
Mengutip Reuters, Jumat (10/10/2025), Usulan tersebut merupakan eskalasi lain dari perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia dan diumumkan setelah Beijing pada hari Kamis memperketat kontrol ekspor logam tanah jarang, yang krusial bagi beberapa industri AS.
Maskapai penerbangan AS telah lama mengkritik keputusan untuk mengizinkan maskapai China menggunakan wilayah udara Rusia pada rute AS karena memberi mereka keuntungan berupa pengurangan waktu terbang dan penghematan bahan bakar, sehingga menurunkan biaya.
Baca Juga: Perang Kedelai AS-China Memanas, Trump Bakal Terbang ke Korsel Demi Hadapi Xi
Rusia telah melarang maskapai AS dan banyak maskapai asing lainnya terbang di wilayah udaranya sebagai balasan atas larangan Washington terhadap penerbangan Rusia di wilayah AS pada Maret 2022 setelah negara itu menginvasi Ukraina.
Maskapai penerbangan China tidak dilarang dan telah memanfaatkan keuntungan ini untuk meningkatkan pangsa pasar dibandingkan maskapai non-China pada rute internasional.
Departemen Perhubungan AS mengatakan pada hari Kamis dalam usulan perintahnya bahwa situasi saat ini "tidak adil dan telah mengakibatkan dampak persaingan yang merugikan secara substansial bagi maskapai penerbangan AS."
Usulan saat ini untuk menerapkan pembatasan penerbangan lintas udara pada izin maskapai asing yang dikeluarkan AS tidak berlaku untuk penerbangan kargo saja, tambahnya.
Keputusan Departemen Perhubungan dapat mempengaruhi beberapa penerbangan AS yang dioperasikan oleh Air China, China Eastern, Xiamen Airlines, dan China Southern.
Perintah tersebut tidak menyebutkan nama maskapai Cathay Pacific yang berbasis di Hong Kong, yang terbang melintasi wilayah Rusia pada rute New York-Hong Kong, menurut situs web pelacakan penerbangan Flightradar24. Cathay tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Baca Juga: Teknologi Bikin Trump Melunak ke China
Regulator penerbangan China, Kedutaan Besar China di Washington, dan Airlines for America, sebuah kelompok dagang besar yang mewakili maskapai American Airlines, Delta Air Lines, dan United Airlines yang semuanya terbang ke China, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Saham tiga maskapai terbesar di China daratan yang terdaftar di bursa saham China daratan sedikit turun pada hari Jumat. Air China turun 1,3%, China Southern turun 1,8%, dan China Eastern turun 0,3% pada pertengahan hari. Maskapai-maskapai milik negara tersebut telah berjuang sejak pandemi, mencatat kerugian tahunan selama lima tahun berturut-turut.
Ketegangan Perdagangan
Usulan untuk melarang maskapai Tiongkok menggunakan wilayah udara Rusia pada rute-rute AS muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington terkait serangkaian masalah ekonomi.
Boeing sedang dalam pembicaraan untuk menjual hingga 500 jet ke China, yang akan menjadi terobosan besar bagi perusahaan di pasar penerbangan terbesar kedua di dunia, di mana pesanan telah terhenti di tengah ketegangan perdagangan AS-China.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan mengadakan pertemuan tatap muka di Korea Selatan pada akhir Oktober.
Departemen Perhubungan memberi maskapai China waktu dua hari untuk menanggapi usulannya dan mengatakan perintah final dapat berlaku paling cepat pada bulan November.
Baca Juga: Xi Jinping kepada Trump: China Terbuka untuk Negosiasi TikTok
Pada Mei 2023, AS menyetujui penerbangan tambahan oleh maskapai China setelah mereka sepakat untuk tidak terbang di atas Rusia pada rute-rute baru, lapor Reuters.
Tahun lalu, Departemen Perhubungan menyatakan maskapai penumpang China dapat meningkatkan jumlah penerbangan pulang pergi mingguan ke AS menjadi 50, tetapi memilih untuk tidak menambah penerbangan setelah mendapat tekanan dari serikat pekerja dan maskapai penerbangan AS.
Lebih dari 150 penerbangan penumpang pulang pergi mingguan diizinkan oleh masing-masing pihak sebelum pembatasan diberlakukan pada awal 2020 akibat pandemi COVID-19.
Beberapa maskapai AS telah memberi tahu pemerintahan Trump bahwa penerbangan langsung dari Pantai Timur ke China tidak layak secara ekonomi jika tidak melintasi Rusia.
Dalam beberapa kasus, maskapai harus menyediakan beberapa kursi kosong dan mengurangi kargo karena bertambahnya durasi penerbangan.