kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Dari Mesin Jet ke Vaksin, China Mulai Bebaskan Tarif Impor AS


Jumat, 25 April 2025 / 15:08 WIB
Dari Mesin Jet ke Vaksin, China Mulai Bebaskan Tarif Impor AS
ILUSTRASI. Pemerintah China telah memberikan beberapa pengecualian tarif untuk barang impor asal Amerika Serikat (AS) dari tarif sebesar 125% dan meminta pelaku usaha untuk mengidentifikasi barang-barang yang berpotensi masuk dalam daftar tersebut. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Pemerintah China telah memberikan beberapa pengecualian tarif untuk barang impor asal Amerika Serikat (AS) dari tarif sebesar 125% dan meminta pelaku usaha untuk mengidentifikasi barang-barang yang berpotensi masuk dalam daftar tersebut.

Ini menjadi sinyal paling jelas bahwa Beijing khawatir terhadap dampak ekonomi dari perang dagangnya dengan Washington, menurut sejumlah pelaku usaha yang telah diberi pemberitahuan.

Baca Juga: Safran: China Bebaskan Tarif Impor untuk Mesin Jet dan Suku Cadang Pesawat

Langkah ini menjadi pertanda terbaru bahwa dua ekonomi terbesar dunia mulai bersedia meredakan ketegangan perdagangan mereka, meredakan kekhawatiran pasar global terhadap dampak tarif yang berkepanjangan.

Pertimbangan Beijing untuk memperluas cakupan pengecualian tarif terhadap puluhan sektor muncul setelah pergeseran nada dari pihak Washington, yang turut mendorong penguatan nilai tukar dolar AS dan mengangkat pasar saham di Hong Kong serta Jepang.

Sebuah satuan tugas di bawah Kementerian Perdagangan China tengah mengumpulkan daftar barang yang bisa dibebaskan dari tarif dan meminta perusahaan-perusahaan untuk mengajukan permintaan mereka secara mandiri, ungkap seorang sumber yang mengetahui proses tersebut.

“Pemerintah China, misalnya, telah bertanya kepada perusahaan-perusahaan kami tentang barang-barang apa saja yang mereka impor dari AS dan tidak dapat ditemukan dari negara lain, yang jika dihentikan akan memutus rantai pasok mereka,” kata Presiden Kamar Dagang Amerika Serikat di China, Michael Hart, pada Jumat (25/4).

Beberapa perusahaan anggota kamar dagang tersebut bahkan melaporkan bahwa mereka telah mengimpor barang dalam seminggu terakhir tanpa dikenai tarif baru, tambah Hart.

Baca Juga: Mulai Luluh, China Akan Bebaskan Tarif Sebagian Barang Impor AS

CEO produsen mesin pesawat asal Prancis Safran mengatakan bahwa perusahaannya telah diinformasikan pada Kamis malam bahwa China memberikan pengecualian tarif atas sejumlah komponen peralatan dirgantara, termasuk mesin pesawat dan roda pendarat.

Kementerian Perdagangan China juga menyatakan bahwa pihaknya telah menggelar pertemuan dengan lebih dari 80 perusahaan asing dan kamar dagang di China untuk membahas dampak tarif AS terhadap investasi dan operasional perusahaan asing di negara tersebut.

Pengecualian tarif yang dipertimbangkan oleh Beijing akan memberikan keringanan biaya bagi perusahaan-perusahaan domestik—mulai dari produsen obat hingga maskapai penerbangan—dan memungkinkan impor yang lebih murah atas barang-barang seperti semikonduktor hingga petrokimia.

Ini juga dapat mengurangi tekanan terhadap ekspor AS, terutama saat pemerintahan Trump mulai menunjukkan tanda-tanda ingin mencapai kesepakatan dengan Beijing.

Kamar Dagang Uni Eropa di China juga menyatakan telah mengangkat isu pengecualian tarif dalam pertemuan dengan kementerian dan kini tengah menunggu tanggapan resmi.

“Banyak anggota kami sangat terdampak oleh tarif atas komponen penting yang diimpor dari AS,” kata Presiden Jens Eskelund.

Sebuah daftar berisi 131 kategori produk yang dikabarkan tengah dipertimbangkan untuk mendapat pengecualian tarif beredar luas di media sosial China serta di kalangan pelaku usaha dan kelompok dagang pada Jumat.

Baca Juga: Dolar AS Menguat di Akhir Pekan (25/4), Dipicu Harapan Meredanya Ketegangan AS-China

Reuters belum dapat memverifikasi daftar tersebut, yang disebut mencakup mulai dari vaksin dan bahan kimia hingga mesin jet.

Berdasarkan analisis Huatai Securities, daftar tersebut mewakili nilai impor sekitar US$ 45 miliar ke China pada tahun lalu.

Otoritas bea cukai dan Kementerian Perdagangan China belum merespons permintaan komentar.

Sementara itu, pemerintah AS menyatakan bahwa kondisi perdagangan saat ini tidak dapat dipertahankan dan telah menawarkan pengecualian tarif untuk beberapa barang elektronik.

Namun, China tetap menegaskan bahwa mereka siap “berjuang sampai akhir” jika AS tidak mencabut tarif sepihaknya yang mencapai 145%.

Kendati mencatat surplus perdagangan hampir US$ 1 triliun pada tahun 2024, China masih sangat bergantung pada AS untuk beberapa impor kunci seperti ethane—bahan baku petrokimia untuk produksi plastik—dan sejumlah obat-obatan.

Beberapa perusahaan farmasi besar seperti AstraZeneca dan GSK diketahui memiliki fasilitas produksi di AS untuk obat-obatan yang dijual di pasar China, berdasarkan data pemerintah China.

Produsen ethane utama juga telah mengajukan permohonan pengecualian tarif ke Beijing karena saat ini AS menjadi satu-satunya pemasok utama komoditas tersebut.

Selanjutnya: Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Menarik Dibaca: Manfaat Timun untuk Darah Tinggi yang Tidak Banyak Diketahui



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×