kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   -8.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.275   10,00   0,06%
  • IDX 6.957   -60,21   -0,86%
  • KOMPAS100 1.029   -10,26   -0,99%
  • LQ45 801   -9,74   -1,20%
  • ISSI 211   -1,07   -0,51%
  • IDX30 411   -4,25   -1,02%
  • IDXHIDIV20 490   -6,86   -1,38%
  • IDX80 118   -1,07   -0,90%
  • IDXV30 122   -1,31   -1,07%
  • IDXQ30 136   -1,57   -1,14%

CEO JPMorgan Jamie Dimon Masih Skeptis terhadap Bitcoin, Sebut BTC Tak Memiliki Nilai


Selasa, 14 Januari 2025 / 14:16 WIB
CEO JPMorgan Jamie Dimon Masih Skeptis terhadap Bitcoin, Sebut BTC Tak Memiliki Nilai
ILUSTRASI. CEO JPMorgan Chase (JPM), Jamie Dimon, tetap konsisten dengan pandangannya yang negatif terhadap Bitcoin (BTC). REUTERS/Brian Snyder/File Photo


Sumber: CoinDesk | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO JPMorgan Chase (JPM), Jamie Dimon, tetap konsisten dengan pandangannya yang negatif terhadap Bitcoin (BTC), meskipun bank yang dipimpinnya telah memperoleh keuntungan dari penggunaan Bitcoin sebagai produk keuangan.

Dalam wawancara dengan CBS News pada hari Minggu, Dimon menyatakan, “Bitcoin itu sendiri tidak memiliki nilai intrinsik,” dan menambahkan bahwa “Bitcoin banyak digunakan oleh pelaku perdagangan seks, pencuci uang, dan perampok data. Jadi saya tidak merasa baik tentang Bitcoin.”

Pandangan Dimon Terhadap Bitcoin dan Perbandingan dengan Larry Fink

Pandangan Dimon terhadap Bitcoin tidak berubah sejak lama, mirip dengan Larry Fink, CEO BlackRock, yang pada awalnya juga sangat menentang Bitcoin. Namun, Fink telah mengalami perubahan pandangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, berbalik mendukung Bitcoin dan mengakui potensinya sebagai bagian dari industri keuangan modern.

Baca Juga: Apakah Bitcoin Sudah Menyentuh Titik Terendah Setelah Puncak Desember?

Sebaliknya, Dimon tetap mempertahankan skeptisisme terhadap Bitcoin meskipun JPMorgan terus berperan dalam pengembangan produk keuangan berbasis Bitcoin. Bank ini bahkan menjadi peserta yang sah untuk Bitcoin spot ETF yang diluncurkan oleh BlackRock.

JPMorgan Menggandakan Komitmennya pada Tokenisasi Dunia Nyata

Terlepas dari pandangannya terhadap Bitcoin, JPMorgan terus mengembangkan dan berinovasi dalam sektor blockchain dan tokenisasi. Baru-baru ini, JPMorgan mengubah nama platform blockchain mereka dari Onyx menjadi Kinexys, dengan tujuan untuk memfokuskan pada tokenisasi aset dunia nyata (real-world assets/RWA).

Umar Farooq, co-head of Payments JPMorgan, menjelaskan bahwa tujuan ini adalah untuk mengurangi keterbatasan infrastruktur keuangan saat ini.

Pada bulan November, JPMorgan mengungkapkan rencananya untuk memperkenalkan kemampuan forex on-chain di platform mereka pada kuartal pertama 2025. Langkah ini menandakan ambisi JPMorgan untuk menjadi pemain utama dalam adopsi teknologi blockchain meskipun CEO-nya terus mengkritik Bitcoin.

Baca Juga: Apakah Harga Bitcoin akan Jatuh di Bawah US$90.000? Simak Analisisnya

Pengaruh Lingkungan Regulasi terhadap Bitcoin di Era Trump

Komentar terbaru Dimon muncul hanya beberapa hari sebelum Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS. Trump dan timnya telah berjanji untuk menciptakan lingkungan regulasi yang lebih ramah terhadap Bitcoin dan mata uang kripto secara umum.

Jika Trump memenuhi janjinya untuk mendukung industri kripto, hal ini bisa memberikan dorongan besar bagi adopsi dan perkembangan lebih lanjut dari aset digital seperti Bitcoin.

Selanjutnya: Penjualan Mobil Bekas Carro Indonesia Naik Dua Kali Lipat Tahun Lalu

Menarik Dibaca: Hujan Turun di Daerah Mana Saja? Ini Ramalan Cuaca Besok (15/1) di Jawa Barat



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×