Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
SANTIAGO. Gempa berkekuatan 6,9* skala richter mengguncang pesisir barat Chili sekitar pukul 7 malam waktu setempat atau Selasa pagi WIB (25/4). Getaran gempa yang terasa hingga Ibu Kota Santiago ini diikuti alarm kekhawatiran tsunami di Pesisir Pasifik, tapi dilaporkan tidak ada kerugian besar akibat gempa tersebut.
Menurut pihak resmi setempat, gempa terjadi 35 kilometer di bagian barat kota pesisir Valparaiso dengan kedalaman 10 km di bawah laut. Pusat gempa ini 137 km jauhnya dari Santiago.
Terjadi dua kali gempa lanjutan dengan kekuatan 5 SR dan 5,4 SR, tercatat dari lokasi yang sama.
"Gempa berlangsung singkat tapi sangat kuat. Orang-orang berlarian menggendong anak-anak ke bukit setelah alarm tsunami berbunyi," kata Paloma Salamo, seorang suster di Valparaiso.
Pacific Tsunami Warning Center menyebut terjadi ombak tsunami kecil, sekitar 15 centimeter (cm). Namun, pihak setempat membatalkan alarm peringatan tersebut setelah angkatan laut Chili dan pusat tsunami berekspektasi tidak ada gelombang seismik berbahaya lanjutan.
Menurut Menteri Dalam Negeri Mario Fernandez, sejauh ini belum ada laporan kerusakan berat karena terjadi di pesisir pantai. Namun, di beberapa daerah jaringan telekomunikasi padam.
"Secara keseluruhan, situasi cukup aman mengingat besarnya gempa yang terjadi," kata dia.
Anglo American, perusahaan tambang tembaga di pusat Chili melaporkan, operasi tambang tetap berlangsung aman.
Chili, yang berlokasi di kawasan Cincin Api Pasifik memiliki sejarah panjang gempa. Pada tahun 2010, gempa berkekuatan 8,8 mengguncang kawasan pesisir selatan dan berpotensi tsunami, serta menewaskan lebih dari 500 orang.
*Sebelumnya, diberitakan bahwa gempa yang mengguncang Chili mencapai 7,1 SR.
