Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China akan memperketat pengawasan ekspor mobil bekas dan mengontrol secara ketat ekspor mobil baru yang disamarkan sebagai mobil bekas.
Menurut pengumuman yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan China pada Jumat (14/11), mulai awal tahun depan, kendaraan yang akan diekspor kurang dari 180 hari setelah terdaftar, akan diwajibkan untuk mengirimkan informasi yang dibutuhkan untuk layanan pemeliharaan pasca-penjualan.
"Para eksportir mobil bekas juga akan diawasi lebih ketat oleh otoritas perdagangan setempat untuk mencegah perilaku tidak jujur atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban jaminan kualitas," lanjut kementerian tersebut.
Pada bulan Juni, Reuters melaporkan industri otomotif China telah menggelembungkan penjualan mobil selama bertahun-tahun melalui pasar abu-abu, di mana mobil baru yang baru keluar dari jalur perakitan kemudian didaftarkan sebagai mobil bekas dan diekspor ke luar negeri.
Mobil yang dikenal dengan sebutan "zero-mileage" ini, yang belum pernah digunakan, diekspor sebagai mobil bekas ke pasar-pasar seperti Rusia, Asia Tengah, dan Timur Tengah. Praktik ini juga didorong oleh pemerintah-pemerintah daerah di China.
Pada Juni, Ketua produsen mobil China, Changan, menyerukan untuk menindak tegas ekspor mobil bekas dengan jarak tempuh nol kilometer, dengan alasan bahwa praktik tersebut dapat merusak citra merek mobil China di pasar internasional.
Langkah-langkah pengawasan yang lebih ketat ini bertujuan untuk menjaga integritas dan reputasi industri otomotif China di pasar global.













