CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

China akan miliki 240 bandara di tahun 2020


Selasa, 12 Juni 2012 / 12:10 WIB
China akan miliki 240 bandara di tahun 2020
ILUSTRASI. Phapros (PEHA) menargetkan pendapatan tumbuh dua digit di tahun ini


Reporter: Asnil Bambani Amri, Xinhua | Editor: Asnil Amri

BEIJING. Untuk mengimbangi kenaikan jumlah penumpang transportasi udara, pemerintah China berniat untuk menambah dan memperluas kapasitas bandara menjadi dua kali lipat di tahun 2020. Rencana ini disampaikan oleh salah seorang pejabat sipil China, Senin kemarin (11/6).

Li Jiaxiang, kepala Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan, Cina menargetkan bisa melayani 700 juta perjalanan udara tahun 2020. Target ini sesuai dengan pertumbuhan kinerja industri penerbangan sipil selama satu atau dua dekade mendatang.

Dalam rencana tersebut, China akan memiliki lebih dari 240 bandara untuk penerbangan sipil di tahun 2020, atau naik dari 180 bandara yang tersedia di tahun 2011. Sementara itu, sebanyak 100 bandara akan direnovasi dan diperluas pada periode 2011-2015, kata Li dalam konferensi tahunan International Air Transport Association (IATA).

Tahun 2015 mendatang, jumlah bandara untuk penggunaan penerbangan sipil melebihi 230 bandara dengan jumlah penumpang mencapai 450 juta. Li memproyeksikan, jumlah pesawat penumpang tersebut bisa mencapai mencapai 2.700 akhir 2015, naik dari 1.764 pada akhir 2011.

Sementara itu, Wang Changshun, ketua Air China menilai, maskapai penerbangan China saat ini dihadapkan dengan kondisi memburuk ekonomi Eropa dan risiko penurunan pertumbuhan ekonomi dunia. Terutama untuk rute penerbangan internasionalnya.

Riset dari CAAC menyebutkan, pendapatan industri penerbangan di China tahun 2011 lalu tercatat senilai 500 miliar yuan atau (US$ 79 miliar) atau naik 21,2% ketimbang pendapatan 2010.

Namun, dari sisi laba, keuntungan maskapai penerbangan China tahun 2011 turun 13,9% menjadi 36,3 miliar yuan sebagai arus penumpang melambat dan biaya bahan bakar jet yang meningkat, angka menunjukkan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×