Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Biro Statistik Nasional China akan segera merevisi estimasi produk domestik bruto (PDB) tahun 2018 berdasarkan hasil sensus ekonomi terbaru pemerintah. Revisi itu akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Li Xiaochao, Wakil Kepala Biro Statistik Nasional China, mengatakan, sensus ekonomi nasional keempat China, dirilis pada hari Rabu (21/11), menunjukkan ada peningkatan entitas bisnis dan basis aset pada tahun 2018 daripada yang diasumsikan pemerintah sebelumnya.
Baca Juga: Senat AS Rilis RUU Hong Kong, Harga Emas Hari Ini Sentuh Level Tertinggi
Meskipun revisi biasanya tidak memiliki kaitan langsung dengan kebijakan, namun beberapa analis melihat implikasi lain untuk target ekonomi jangka panjang jika estimasi masa lalu direvisi lebih tinggi.
Li mengatakan perincian revisi akan diumumkan kepada publik dalam beberapa hari tetapi menolak mengatakan apakah itu akan mengarah pada output yang lebih tinggi atau lebih rendah atau tingkat pertumbuhan PDB untuk 2018.
China memang secara rutin merevisi data PDB tahunannya dan biasanya membuat revisi terakhir pada pengujung tahun kalender. Pada revisi awal yang dilakukan awal tahun, estimasi PDB 2018 tumbuh 6,6% menjadi 90,03 triliun yuan (US$ 12,81 triliun). Ini merupakan pertumbuhan paling lambat dalam hampir tiga dekade tetapi sejalan dengan target Beijing sekitar 6,5%.
Baca Juga: Trump: AS akan naikkan tarif impor China jika tidak ada kesepakatan yang dicapai
Beberapa hari sebelum dirilis data PDB untuk 2018 dirilis pada Januari lalu, biro statistik memangkas angka pertumbuhan PDB di akhir 2017 silam menjadi 6,8% dari 6,9%.
Li Xiaochao menjelaskan, revisi PDB tahun 2018 yang direncanakan bukan untuk memenuhi target tertentu, tetapi untuk mencerminkan perubahan dalam aturan akuntansi dan sumber data. Revisi terhadap angka-angka PDB historis juga akan dilakukan.
Data baru dari sensus 2018 menunjukkan aset sektor jasa jauh lebih besar daripada aset di sektor industri dan pertambangan, termasuk manufaktur dan konstruksi, dengan rasio 81% berbanding 19%. Layanan juga berkontribusi lebih banyak dalam pendapatan dan pekerjaan.
Baca Juga: Jika Trump setujui RUU HAM Hong Kong, China pastikan akan membalas
Sensus ekonomi nasional terakhir diterbitkan pada akhir tahun 2014 lalu, setelah China merevisi ukuran ekonominya pada 2013 sebesar 1,9 triliun yuan (US$270 miliar), atau 3,4%, untuk mencerminkan kontribusi yang lebih besar dari sektor jasa.
Sebelum itu, dua sensus menyebabkan revisi naik 16,8% ke ukuran PDB 2004 dan peningkatan 4,4% pada 2008 silam dan China telah menetapkan target pertumbuhan PDB 2019 sebesar 6% -6,5%.
Huang Wentao, kepala analis makro dan obligasi di China Securities dalam risetnya akhir bulan lalu mengatakan, revisi semacam itu dapat mempengaruhi proyeksi jangka panjang.
Baca Juga: China murka, Senat AS setujui pengesahan UU Hak Asasi Manusia di Hong Kong
"Setelah data historis disesuaikan, maka batas bawah target pertumbuhan ekonomi dapat ditetapkan menjadi 5,5%, membuatnya jauh lebih sulit untuk dicapai," kata Wentao dikutip Reuters, Rabu (20/11).
China menargetkan menggandakan PDB dan pendapatan per kapita pada 2020 dari level 2010. Pemerintah juga telah menetapkan target pertumbuhan PDB 2019 sebesar 6% -6,5%.