Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Data baru dari sensus 2018 menunjukkan aset sektor jasa jauh lebih besar daripada aset di sektor industri dan pertambangan, termasuk manufaktur dan konstruksi, dengan rasio 81% berbanding 19%. Layanan juga berkontribusi lebih banyak dalam pendapatan dan pekerjaan.
Baca Juga: Jika Trump setujui RUU HAM Hong Kong, China pastikan akan membalas
Sensus ekonomi nasional terakhir diterbitkan pada akhir tahun 2014 lalu, setelah China merevisi ukuran ekonominya pada 2013 sebesar 1,9 triliun yuan (US$270 miliar), atau 3,4%, untuk mencerminkan kontribusi yang lebih besar dari sektor jasa.
Sebelum itu, dua sensus menyebabkan revisi naik 16,8% ke ukuran PDB 2004 dan peningkatan 4,4% pada 2008 silam dan China telah menetapkan target pertumbuhan PDB 2019 sebesar 6% -6,5%.
Huang Wentao, kepala analis makro dan obligasi di China Securities dalam risetnya akhir bulan lalu mengatakan, revisi semacam itu dapat mempengaruhi proyeksi jangka panjang.
Baca Juga: China murka, Senat AS setujui pengesahan UU Hak Asasi Manusia di Hong Kong
"Setelah data historis disesuaikan, maka batas bawah target pertumbuhan ekonomi dapat ditetapkan menjadi 5,5%, membuatnya jauh lebih sulit untuk dicapai," kata Wentao dikutip Reuters, Rabu (20/11).
China menargetkan menggandakan PDB dan pendapatan per kapita pada 2020 dari level 2010. Pemerintah juga telah menetapkan target pertumbuhan PDB 2019 sebesar 6% -6,5%.