kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

China berjuang melawan wabah Covid-19 terparah sejak Maret 2020


Selasa, 19 Januari 2021 / 13:38 WIB
China berjuang melawan wabah Covid-19 terparah sejak Maret 2020
ILUSTRASI. China kini sedang berjuang melawan wabah Covid-19 terburuk sejak Maret 2020. REUTERS/Tingshu Wang


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI/BEIJING. China kini sedang berjuang melawan wabah Covid-19 terburuk sejak Maret 2020. Data Reuters menunjukkan, salah satu provinsi di negara tersebut mencatat rekor kenaikan kasus Covid-19 setiap hari. Di saat yang sama, panel independen yang meninjau pandemi global mengatakan China dapat bertindak lebih kuat untuk mengekang wabah tersebut. 

Media milik pemerintah China, Global Times, pada hari Selasa memberitakan penanganan awal China terhadap Covid-19 yang baik, dengan mengatakan tidak ada negara yang memiliki pengalaman dalam menangani virus baru tersebut.

"Melihat ke belakang, tidak ada negara yang bisa tampil sempurna dalam menghadapi virus baru ... tidak ada negara yang dapat menjamin mereka tidak akan membuat kesalahan jika epidemi serupa terjadi lagi," kata Global Times.

Melansir Reuters, otoritas kesehatan nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan mengatakan, China melaporkan lebih dari 100 kasus Covid-19 baru untuk hari ketujuh pada hari Selasa. China Daratan mencatatkan 118 kasus baru pada 18 Januari, naik dari posisi 109 kasus sehari sebelumnya.

Baca Juga: Ini kesalahan China & WHO terkait pandemi corona yang tak terkendali

"Dari jumlah tersebut, 106 adalah infeksi lokal, dengan 43 dilaporkan di Jilin, rekor harian baru untuk provinsi timur laut, dan 35 di provinsi Hebei, yang mengelilingi Beijing," kata Komisi Kesehatan Nasional China.

Ibukota China sendiri melaporkan satu kasus baru, sementara Heilongjiang di utara melaporkan 27 infeksi baru.

Baca Juga: Hubungan AS dan China memanas di WHO, ini yang terjadi

Puluhan juta orang telah diisolasi karena beberapa kota di utara menjalani pengujian massal untuk virus corona di tengah kekhawatiran bahwa infeksi yang tidak terdeteksi dapat menyebar dengan cepat selama liburan Tahun Baru Imlek, yang hanya tinggal beberapa minggu lagi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×