kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

China diisukan enggan bersepakat dengan Trump, yuan melemah melawan dollar AS


Senin, 07 Oktober 2019 / 08:35 WIB
China diisukan enggan bersepakat dengan Trump, yuan melemah melawan dollar AS
ILUSTRASI. Uang yuan China


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Mata uang China, yuan, mencatatkan pelemahan dalam transaksi perdagangan pagi di Asia, Senin (7/10). Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, yuan melemah sekitar 0,2% di pasar offshore ke posisi 7,1285 yuan per dollar AS. Tidak ada perdagangan yuan di pasar onshore karena hari ini merupakan hari terakhir liburan nasional China. 

Pelemahan yuan terjadi setelah media China melaporkan bahwa Negeri Panda itu menginginkan keleluasaan dalam perundingan perdagangan yang sedianya akan dihelat pada minggu ini. Selain itu, mereka juga berharap, akan ada kesepakatan dengan Amerika Serikat.

Namun, berdasarkan laporan Bloomberg, pejabat China memberi sinyal bahwa mereka semakin enggan untuk menyetujui kesepakatan perdagangan yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Yuan diramal akan anjlok ke level terendah dalam satu dekade terakhir

Yukio Ishizuki, senior strategist Daiwa Securities, mengatakan dia yakin dampak dari berita di media tidak akan bertahan lama, karena perundingan perdagangan AS-China akan terjadi pada pekan ini, menjelang kenaikan tarif yang direncanakan pada 15 Oktober.

Pembicaraan perdagangan tingkat tinggi AS-China dijadwalkan dilanjutkan Kamis dan Jumat. Rencananya, Wakil Perdana Menteri China Liu He akan bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin di Washington.

Trump pada bulan lalu menunda kenaikan tarif atas impor China senilai US$ 250 miliar menjadi 30% dari saat ini 25% hingga 15 Oktober dari yang semula dijadwalkan 1 Oktober sebagai isyarat dari niat baik.

Baca Juga: Dollar pinned down after poor U.S. manufacturing data; pound slips

"Amerika Serikat mungkin tidak ingin menaikkan tarif mengingat tanda-tanda perlambatan ekonomi AS baru-baru ini, dan pasar berharap akan ada semacam kesepakatan yang memungkinkan mereka untuk terus berunding ke depannya," kata Ishizuki.

Pekan lalu, melihat serangkaian data ekonomi AS yang lemah menimbulkan keraguan bahwa ekonomi AS akan lebih tangguh dibanding negara-negara lain akibat perang perdagangan China-AS.

Kecemasan itu sedikit mereda, setelah data payroll non-pertanian bulan September AS pada Jumat (4/10) cukup kuat dan tingkat pengangguran turun mendekati level terendah 50 tahun.

Tetapi itu tidak banyak mengubah ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan 29-30 Oktober untuk mendukung ekonomi.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×