kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

China diramal bukukan PDB terburuk dalam 25 tahun


Senin, 18 Januari 2016 / 14:10 WIB
China diramal bukukan PDB terburuk dalam 25 tahun


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Kabar ini dipastikan akan semakin membuat pelaku pasar semakin cemas. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan CNNMoney terhadap sejumlah ekonom, China diramal akan membukukan pertumbuhan ekonomio terburuk dalam 25 tahun.

Hasil survei menunjukkan, tingkat PDB China diprediksi hanya akan tumbuh 6,9% pada 2015 dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya.

Selain itu, pertumbuhan pada kuartal lalu juga diestimasi akan berada di kisaran tersebut.

Jika prediksi itu tepat, maka hal itu merupakan pertumbuhan tahunan terburuk sejak 1990 silam dan turun di bawah target pemerintah sebesar 7%.

Bahkan untuk tahun 2016, para ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah lagi yakni 6,5%.

Setelah mengalami ekspansi yang cukup tinggi, saat ini perlambatan ekonomi China terjadi dengan cepat. Mayoritas faktor disebabkan oleh upaya pemerintah untuk mengubah mesin pertumbuhan ekonomi China dari sektor manufaktur menjadi sektor jasa.

"Kami memprediksi pertumbuhan ekonomi China akan menyentuh bottom pada 2016. Namun, industri jasa akan terus mengambil alih pertumbuhan manufaktir, pertambangan, dan utiliti publik," jelas Xingdong Chen, ekonom bank BNP Paribas.

Sekadar informasi, data resmi PDB China akan dipulikasikan oleh Biro Statistik Nasional China pada Selasa (19/1).

Sejumlah ekonom juga sudah menyesuaikan estimasi mereka beberapa waktu terakhir yang merefleksikan data manufaktur yang negatif dan guncangan pasar saham China. Dua faktor tadi menyebabkan rasa cemas investor global.

Ketidakpastian lain yang juga turut mengguncang market adalah pelemahan mata uang China, yuan.

Dalam beberapa pekan terakhir, bank sentral sudah berupaya untuk mengarahkan pelemahan yuan terhadap dollar AS. Langkah ini diintrepretasikan oleh sejumlah analis sebagai upaya untuk membantu eksportir China dan mengerek perekonomian mereka yang melambat.

Hanya saja, kebijakan bank sentral membuat investor cemas dan secara agresif melepas yuan. Investor merasa cemas, pelemahan yuan akan terus berlanjut.

Para ekonom juga mengestimasi, yuan akan terus melemah 3% dari posisi saat ini. Pada akhir 2016 mendatang, yuan diprediksi akan berada di level 6,8 yuan per dollar AS.

Perlambatan ekonomi China juga merupakan kabar buruk bagi para partner dagang mereka, seperti Amerika dan Eropa, yang banyak mengekspor barang ke China.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×