CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

China dirikan dua distrik baru di Laut China Selatan, potensi konflik kian terbuka?


Sabtu, 18 April 2020 / 22:44 WIB
China dirikan dua distrik baru di Laut China Selatan, potensi konflik kian terbuka?
ILUSTRASI. Kapal induk China. China dirikan dua distrik baru di Laut China Selatan. REUTERS/Stringer ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. China telah bergerak untuk memperketat cengkeramannya di Laut China Selatan dengan mendirikan wilayah baru di perairan yang disengketakan tersebut.

Dua distrik baru akan berada di bawah wewenang pemerintah lokal di Sansha, sebuah kota di pulau selatan Hainan. Distrik baru akan memerintah Pulau Paracels dan Macclesfield Bank, daerah yang juga diklaim oleh Vietnam dan Taiwan, serta Kepulauan Spratly.

Baca Juga: Di Uni Emirat Arab, menyebarkan informasi tak resmi soal corona didenda Rp 85 juta!

Selama enam tahun terakhir, China telah berupaya memperluas kontrolnya atas Laut China Selatan dengan membangun pulau-pulau buatan dan fasilitas yang dapat digunakan untuk keperluan militer.

"Dewan Negara baru-baru ini menyetujui pembentukan distrik Xisha dan Nansha di bawah kota Sansha," tulis pengumuman Departemen Urusan Sipil China seperti dikutip South China Morning Post.

Menurut pemberitahuan itu, pemerintahan Xisha akan berbasis di Pulau Woody yang juga dikenal sebagai Pulau Yongxing. Sementara itu, pemerintahan Nansha akan ditempatkan di Fiery Cross Reef, yang disebut sebagai Yongshu Reef dalam bahasa Cina.

Pengumuman itu datang pada saat ketegangan yang meningkat antara China dengan AS dan Vietnam di Laut Cina Selatan. Beijing mengklaim hampir semua wilayah tersebut tetapi bertentangan dengan Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Brunei. 

Baca Juga: Wah, China siapkan teknologi 6G untuk dipakai militernya?

Kepulauan Paracel diklaim oleh Vietnam tetapi diduduki oleh Tiongkok setelah invasi 1974 yang menggusur pasukan Vietnam Selatan dan menewaskan puluhan tentara.

Bulan ini Vietnam mengajukan protes resmi terhadap pemerintah China setelah sebuah kapal nelayan tenggelam usai tabrakan dengan kapal penjaga pantai China di dekat pulau-pulau itu.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×