Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China memutuskan untuk menggelontorkan stimulus ekonomi hingga 1 triliun yuan atau sekitar US$ 146 miliar untuk mendongkrak pertumbuhan, dan mencegah dampak dari Covid serta krisis di pasar properti.
Dilansir dari Bloomberg, pemerintah daerah juga akan mengalokasikan 500 miliar yuan pada obligasi dari kuota yang tidak terpakai. Dewan Negara, Kabinet China, juga mengutarakan terdapat paket kebijakan 19 poin, termasuk 300 miliar yuan yang diinvestasikan oleh bank kebijakan negara dalam proyek infrastruktur.
“Kami berjanji untuk menggunakan alat yang tersedia, untuk mempertahankan skala kebijakan yang wajar secara tepat waktu dan tegas,” ucap Perdana Menteri Li Keqiang.
Dewan negara juga mengatakan, ekonomi tidak akan dipenuhi dengan stimulus yang berlebihan dan China juga tidak menarik banyak ruang kebijakan untuk masa depannya, melanjutkan sikap pejabat yang harus berhati-hati terhadap stimulus tahun ini.
Baca Juga: Pikirkan Return, Ping An Bersikukuh Dorong Restrukturisasi HSBC Termasuk Spin-off
Pembukaan kembali China yang sempat terhenti akibat penguncian covid, serta kemerosotan properti tahun lalu telah melemahkan pertumbuhan yang menjadikan tujuan pemerintah sekitar 5,5% menjadi di luar perkiraan.
Ekonom Goldman Sachs Group Inc, mengatakan terkait langkah-langkah yang diumumkan juga tidak akan cukup untuk meningkatkan pertumbuhan keseluruhan dari 3% yang diproyeksikan.
Menurut para ekonom, Langkah-langkah tersebut dapat membantu mengimbangi kontraksi tajam dalam pendapatan pemerintah dan mendukung pertumbuhan investasi infrastruktur sampai tingkat tertentu.
Tetapi, untuk pertumbuhan keseluruhan akan tetap melambat kecuali adanya langkah-langkah mengenai peregangan terkait kebijakan utama karena sektor properti yang lemah serta gangguan dari pengaruh Covid.
Terdapat langkah-langkah stimulus baru seperti, pada bank kebijakan telah mengalokasikan dana sebesar 1,1 triliun yuan untuk pembiayaan proyek infrastruktur, bank sentral memberikan penurunan terhadap suku bunga 10 basis poin dan Beijing juga telah mengumumkan sekitar 1,9 triliun yuan untuk dukungan terhadap kebijakan yaitu 33 poin termasuk usaha kecil.
Baca Juga: Dipaksa Pacu Kredit Saat Permintaan Lemah, Perbankan China Lakukan Praktik Tak Biasa
Dewan negara juga sudah berjanji untuk menyetujui sejumlah proyek infrastruktur. Otoritas lokal juga didorong dalam kebijakan khusus kota sebagai dukungan terhadap permintaan perumahan yang wajar.
Di tengah krisis energi yang dipicu oleh kekeringan, dukungan juga diarahkan kepada perusahaan pembangkit listrik milik negara, yang akan diizinkan untuk menjual obligasi 200 miliar yuan, serta adanya 10 miliar yuan subsidi yang akan ditawarkan ke sektor pertanian.
Selain itu, Dewan Negara juga berjanji untuk menurunkan biaya pembiayaan dan memberikan langkah-langkah dalam mendukung pengembangan bisnis swasta dan perusahaan platform.