Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Asosiasi Emas di China bilang, Pemerintah China harus meningkatkan simpanan emasnya sebagai langkah diversifikasi cadangan devisa. Sebab, ada kecenderungan nilai dolar akan mengalami pelemahan ke depan nanti.
“China harus memiliki setidaknya beberapa ribu ton emas sebagai cadangan, lima sampai enam kali dari yang diumumkan pemerintah saat ini yang hanya sebesar 600 ton,” jelas Hou Huimin, vice chairman China Gold Association. Kelompok tersebut mewakili produsen, trader dan retailer emas.
Asal tahu saja, saat ini anggaran defisit AS terus meningkat dan mencapai rekor tertinggi pada Oktober. Tak heran, banyak dari investor yang bertaruh bahwa nilai dolar akan semakin melemah seiring dengan langkah departemen keuangan AS yang diprediksi akan menjual lagi surat utang untuk mendanai paket penyelamatan sektor finansial AS senilai US$ 700 miliar. Sejak menyentuh rekor tertingginya Maret lalu hingga saat ini, harga emas sudah merosot 29%.
“Tidak ada keraguan bahwa emas akan lebih menarik dibanding dolar seiring dengan meningkatnya utang AS. Dalam jangka panjang, baik dolar maupun surat utang AS akan terus melemah nilainya. Sangat memungkinkan sekali jika China pada akhirnya akan membeli emas, seperti yang sudah dilakukan sebelumnya,” papar Kenichiro Ikezawa dari Daiwa SB Investment Ltd.
Pada pukul 12.13 waktu Beijing, dolar mengalami pelemahan 0,6% terhadap enam mata uang utama dunia. Sedangkan harga emas turun 1% menjadi US$ 729,13 per troy ounce.
Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, China memiliki dana cadangan mata uang asing yang nilainya mencapai US$ 1,9 triliun. China juga merupakan pemegang terbesar surat utang AS setelah Jepang.
Tahun lalu, permintaan emas di China mengalami kenaikan 23%. Itu artinya, Negeri Panda merupakan konsumen emas terbesar kedua dunia.