Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. China akan tetap menjadi fokus utama bagi pasar saham Asia pekan ini. Sebab, Negeri Panda itu akan merilis sejumlah data ekonomi dan digelar pertemuan Kongres National Rakyat selama sepekan yang sudah berlangsung sejak Kamis pekan lalu.
Sebelumnya, Perdana Menteri China Li Keqiang di hadapan Kongres menetapkan target pertumbuhan ekonomi China tahun ini adalah 7%. Ini merupakan target terendah dalam 11 tahun terakhir dan menandakan adanya penurunan target yang cukup tajam dari target tahun lalu sebesar 7,5%.
Pada Selasa (10/3) besok, pukul 09.30 waktu Singapura/Hong Kong, China akan merilis data indeks harga konsumen (IHK) pada Februari. Diprediksi, IHK bulan lalu naik 0,9% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Sementara, data penjualan ritel, fixed asset investment, serta produksi industri untuk Februari juga dijadwalkan akan dirilis pada pekan ini.
"Data-data tersebut akan menggambarkan adanya perlambatan ekonomi di China dan semakin mendukung dilakukannya pelonggaran kebijakan moneter," jelas Shane Oliver, Head of Investmeny Strategy and Chief Economist AMP Capital.
Selain China, kebijakan sejumlah bank sentral di Asia pada pekan ini juga akan menjadi fokus pelaku pasar. Beberapa di antaranya, bank sentral Thailand, Selandia Baru dan Korea Selatan. Pada pekan lalu, secara tidak terduga Reserve Bank of India memangkas suku bunga acuannya.