kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China: Kami Tidak akan Menjadi yang Pertama Menggunakan Senjata Nuklir


Senin, 13 Juni 2022 / 14:52 WIB
China: Kami Tidak akan Menjadi yang Pertama Menggunakan Senjata Nuklir
ILUSTRASI. Kendaraan militer yang membawa rudal balistik DF-26 melewati Gerbang Tiananmen selama parade militer untuk memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Beijing, China, 3 September 2015. Andy Wong/Pool via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - China telah membuat kemajuan yang mengesankan dalam mengembangkan senjata nuklir baru, tetapi hanya akan menggunakannya untuk pertahanan diri, dan tidak pernah menggunakannya lebih dulu, Menteri Pertahanan China Wei Fenghe menegaskan.

Menanggapi pertanyaan tentang laporan tahun lalu tentang pembangunan lebih dari 100 silo rudal nuklir baru di timur China, dia mengatakan, China "selalu mengejar jalan yang tepat untuk mengembangkan kemampuan nuklir untuk melindungi negara kami".

Wei mengungkapkan, senjata nuklir yang China tampilkan dalam parade militer 2019 di Beijing, yang mencakup peluncur yang ditingkatkan untuk rudal balistik antarbenua DF-41, telah beroperasi dan Beijing kerahkan.

"China telah mengembangkan kemampuannya selama lebih dari lima dekade. Dapat dikatakan, ada kemajuan yang mengesankan," katanya kepada para delegasi di KTT Dialog Shangri-La, Minggu (12/6), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Beijing: Ada yang Berani Pisahkan Taiwan dari China, Kami akan Berjuang Sampai Akhir

"Kebijakan China konsisten. Kami menggunakannya untuk pertahanan diri. Kami tidak akan menjadi yang pertama menggunakan (senjata) nuklir," tegas dia.

Menurut Wei, tujuan akhir dari persenjataan nuklir China adalah untuk mencegah perang nuklir.

"Kami mengembangkan kemampuan nuklir untuk melindungi kerja keras rakyat China dan melindungi rakyat kami dari bencana perang nuklir," ujarnya.

Departemen Luar Negeri AS tahun lalu menyebutkan, pembangunan nuklir China mengkhawatirkan dan tampaknya Beijing menyimpang dari strategi nuklir puluhan tahun yang berdasarkan pada pencegahan minimal. 

AS meminta China untuk terlibat dengannya dalam langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko destabilisasi perlombaan senjata.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×