kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.400   -33,00   -0,20%
  • IDX 7.936   30,42   0,38%
  • KOMPAS100 1.106   -3,16   -0,28%
  • LQ45 813   -4,14   -0,51%
  • ISSI 266   0,45   0,17%
  • IDX30 421   -2,53   -0,60%
  • IDXHIDIV20 488   -3,70   -0,75%
  • IDX80 123   -0,68   -0,55%
  • IDXV30 131   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 136   -1,35   -0,98%

China Kunci Utama Perbaikan Ekonomi Jepang


Selasa, 17 Maret 2009 / 13:36 WIB


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Analis Mitsubishi UFJ Securities Co Nobuyuki Saji, Perekonomian China merupakan kunci utama untuk perbaikan perekonomian dan pasar saham Jepang.

Menurut Saji, pada kuartal lalu, Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang mengalami penurunan terhebat sejak 1974 silam. Dia memprediksi, kondisi serupa akan dialami Jepang pada periode ini, jika kebijakan stimulus China tidak berhasil meningkatkan permintaan bagi barang-barang buatan Jepang.

“Jika perekonomian China memburuk dan permintaan domestik masih rendah, sokongan untuk saham-saham Jepang akan menghilang,” jelas Saji.

China memang telah mengucurkan paket stimulus sebesar 4 triliun yuan atau setara dengan US$ 585 miliar untuk meningkatkan perekonomiannya. Dampak dari kebijakan stimulus tersebut baru akan terlihat pada akhir bulan ini atau bulan April. Siji bilang, indikasi yang terlihat saat ini masih campur aduk.

Tingginya cadangan produksi baja dan biji besi merupakan pertanda bahwa perbaikan ekonomi China masih akan melambat. Sejak 13 Februari lalu, stok cadangan bijih besi sudah mengalami peningkatan sebesar 4% menjadi 60,6 juta ton. “Meski demikian, adanya peningkatan jumlah pinjaman baru akan menjadi indikasi positif bahwa dana yang digelontorkan mengalir ke proyek-proyek pekerjaan umum,” katanya.

Sekadar tambahan saja, pada 10 Maret lalu, indeks Nikkei anjlok ke level 7.054,98 yang merupakan level terendah sejak Oktober 1982. Sementara itu, indeks dengan performa terbaik dunia Shanghai Composite Index malah melesat 18% dan pertumbuhan ekonominya mencapai 6,8% pada kuartal lalu. China merupakan satu-satunya trading partner Jepang yang mengalami pertumbuhan. Sedangkan dua lainnya yaitu AS dan Eropa, juga mengalami resesi hebat.





TERBARU

[X]
×