Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Guangzhou menjadi kota besar pertama di China yang mengumumkan pelonggaran pembatasan hipotek. Pemerintah China kini tengah meningkatkan upaya untuk menghidupkan kembali sektor properti yang terpukul krisis.
Mengutip Reuters, Rabu (30/8), tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, keputusan tersebut diambil ketika beberapa bank milik negara China diperkirakan akan menurunkan suku bunga hipotek. Ini adalah penurunan pertama sejak krisis keuangan global.
Beijing berharap pengurangan pembayaran hipotek akan membantu menghidupkan kembali permintaan konsumen di sektor properti.
Baca Juga: Krisis Properti China Berdampak pada Emiten Logam, Cek Saham Rekomendasi Analis
Pinjaman hipotek China berjumlah 38,6 triliun yuan (US$ 5,29 triliun) pada akhir Juni, mewakili 17% dari total pinjaman bank.
Dalam sebuah pemberitahuan, pemerintah kota Guangzhou mengatakan pembatasan hipotek akan dilonggarkan, sehingga pembeli rumah dapat menikmati pinjaman preferensial untuk pembelian rumah pertama terlepas dari catatan kredit mereka sebelumnya.
Tiga kota besar lainnya di China, yakni Beijing, Shanghai dan Shenzhen diperkirakan akan mengikuti langkah serupa. Beberapa kota kecil telah mengambil langkah-langkah untuk mempermudah pembelian rumah.
Indeks Properti China daratan Hang Seng Hong Kong naik 3% setelah pengumuman pemerintah kota Guangzhou.
Sektor properti, yang menyumbang sekitar seperempat perekonomian, telah melewati satu krisis ke krisis lainnya sejak tahun 2021, dan kekhawatiran akan penularan semakin mendalam pada bulan ini setelah tekanan likuiditas di perusahaan pengembang terkemuka Country Garden diketahui publik.
Kekurangan likuiditas di Country Garden akan menjadi fokus ketika pengembang properti swasta terbesar di China akan melaporkan hasil kinerja semester pertamanya pada hari Rabu. Seperti perusahaan sejenis lainnya, perusahaan ini juga terdampak oleh penurunan margin karena penjualan properti dan nilai rumah yang anjlok seiring dengan perlambatan perekonomian.
Penurunan suku bunga hipotek saat ini adalah salah satu dari beberapa upaya dukungan yang diumumkan Beijing selama beberapa minggu terakhir, seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Baca Juga: Proyek Country Garden di Malaysia Diklaim Tetap Berjalan Normal
Namun langkah ini akan menambah tekanan margin pada perbankan. Tiga bank terbesar di China mengatakan dalam laporan keuangan interim bahwa margin bunga bersih (NIM) mereka – yang merupakan ukuran utama profitabilitas – menyusut pada kuartal kedua.
Vivian Xue, Direktur Lembaga Keuangan APAC di Fitch Ratings, mengatakan tekanan pendapatan pada sektor perbankan diperkirakan akan terus berlanjut pada paruh kedua tahun ini dan memasuki tahun 2024, karena menyempitnya NIM dan lemahnya permintaan pinjaman ritel.
Indeks acuan sektor perbankan China turun 1,04% setelah pengumuman hipotek Guangzhou sementara indeks CSI300 Tiongkok naik 0,02%.
Untuk meringankan dampaknya, sumber tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa bank-bank besar milik negara juga akan menurunkan suku bunga beberapa deposito berjangka tetap, dan jumlah pemotongan akan berkisar dari 10 basis poin hingga 25 basis poin.