kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.059   79,06   1,13%
  • KOMPAS100 1.024   12,18   1,20%
  • LQ45 798   11,34   1,44%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

China Membatasi Spekulan Properti


Kamis, 10 Desember 2009 / 10:55 WIB
China Membatasi Spekulan Properti


Sumber: Bloomberg | Editor: Syamsul Azhar

SHANGHAI. Pemerintah China mulai mengekang para spekulan di sektor properti. Salah satu caranya adalah dengan mengerek pajak.

Pemerintah China tidak inigin terjadi lonjakan harga rumah yang terlalu cepat di negeri tirai bambu ini. Apalagi Perdana Menteri Wen Jibao berkomitmen untuk menyediakan rumah dengan harga terjangkau kepada rakyatnya.

Pemerintah akan menganakan pajak penjualan rumah bagi rumah yang di jual dalam jangka lima tahun setelah pembelian. Periode ini lebih lama dari aturan sebelumnya yang hanya membatasi selama dua tahun.

Keputusan ini dilakukan dalam rapat kabinet yang dipimpin oleh Wen kemarin. Sebelumnya China mengambil kebijakan untuk menurunkan periode penalti pajak dari lima tahun menjadi dua tahun mulai Januari 2009 yang lalu. Tujuan kebijakan saat itu adalah untuk mengerem harga rumah yang terus merosot di China.

Sepanjang 2009 ini penyaluran kredit di China telah mencapai US$ 1,3 triliun. Kredit inilah yang membantu menggerakkan pertumbuhan ekonomi mereka menjadi 8,95 pada triwulan III 2009 lalu.

Termasuk di dalamnya ikut memicu menggelembungnya harga properti di pasar dalam negeri. China mencatat pada Oktober lalu, harga rumah di 70 kota besar di China terus mengalami kenaikan sejak 14 bulan terakhir. "Pemerintah China ingin secara bertahap mengontrol buble harga properti di pasar," kata ekonom Andi Xie yang juga mantan kepala ekonom Morgan Stanley untuk Asia.

Pada November lalu penjualan China Vanke Co, perusahaan developer perumahan terbesar di China, mencapai 5,23 miliar yuan atau setara dengan US$ 766 juta. Mereka juga mengaku dalam 11 bulan 2009 penjualan mengalami kenaikan sebesar 36,2%. Vanke kini menguasai sekitar 46,5% pasar China.

Pada akhir November lalu Perdana Menteri Wen di Shanghai mengungkapkan, pemerintah China akan mendukung pembangunan perumahan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Khususnya, masyarakat yang memiliki penghasilan rendah dan menengah. Kantor berita Xinhua menyebutkan, Wen mengeaskan pemerintah ingin menekan spekulasi agar tercipta sebuah industri properti yang sehat di China.



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×