Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Wu menerangkan, selama 8 tahun kepemimpinan eks Presiden Barack Obama, AL AS melakukan 4 kali patroli di area itu, sedangkan di masa kepemimpinan Trump ada 22 kali patroli.
Kedua militer "harus memperbanyak komunikasi" untuk "mencegah kesalahpahaman strategis dan salah perkiraan," menurut laporan itu.
Baca Juga: Bikin cemas, risiko konflik militer AS dan China di level tertinggi sepanjang masa
KTT militer juga harus dilanjutkan, saluran telepon langsung harus dibuka, dan manuver AL bersama harus dilakukan, tulis laporan Wu. Di laporan itu juga tercantum China tidak menganggap AS sebagai saingan potensial atau "membayangkan perang dingin atau panas baru melawan AS".
Baca Juga: Saling membutuhkan, akankah India dan China terjerumus ke dalam medan perang?
Namun dokumen itu memperingatkan, "memburuknya hubungan militer akan secara perlahan meningkatkan kemungkinan insiden berbahaya, konflik atau bahkan krisis".
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Sebut Militer AS Kerahkan "Kekuatan Besar" ke Asia-Pasifik"
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara