Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Regulator China memperketat aturan di industri video gim. Kali ini, China membatasi pemberian bonus yang selama ini dipakai untuk meningkatkan jumlah pengguna. Bagi pasar gim, kebijakan ini menjadi pukulan. Peraturan baru itu akan membatasi belanja publik terhadap gim online.
"Gim online akan dilarang memberikan hadiah kepada pemain, jika pemain login setiap hari. Termasuk jika pemain membelanjakan uangnya untuk pertama kali atau beberapa kali berturut-turut," tulis rancangan aturan baru yang dirilis Administrasi Pers dan Publikasi Nasional China, Jumat (22/12).
Padahal, hal itu sebelumnya merupakan insentif umum di dunia gim online. Efeknya, nilai pasar dua perusahaan gim terbesar di China terkikis hampir US$ 80 miliar.
Baca Juga: Daftar Google Year in Search 2023 di Indonesia, dari Coldplay hingga Gradis Kretek
Pertama, saham Tencent Holdings, perusahaan gim terbesar di dunia anjlok 16%. Kedua, saham NetEase Games anjlok 25%. Selain kedua pemain besar itu, saham investor teknologi, Prosus, juga turun 14,2% menjadi pemberat terbesar pada indeks saham Eropa. Prosus memiliki 26% saham di Tencent.
Namun tak sedikit yang pesimis kebijakan baru akan dilaksanakan. "Hal itu belum tentu akan diatur, karena risiko kebijakannya terlalu tinggi," ujar Steven Leung, Executive Director of Institutional Sales UOB Kay Hian di Hong Kong seperti dikutip Reuters. China kian keras mengatur video gim, karena khawatir menimbulkan efek kecanduan.
Sekadar mengingatkan, pada tahun 2021, China menetapkan batas waktu bermain bagi pemain berusia di bawah 18 tahun. Selain itu, China juga menangguhkan izin video gim baru selama delapan bulan.
Perlu dicatat, rancangan aturan baru tersebut juga akan membatasi berapa banyak pemain dapat mengisi dompet digital mereka untuk belanja gim. "Penghapusan insentif kemungkinan akan mengurangi pengguna aktif harian dan pendapatan dalam aplikasi yang dapat memaksa penerbit merombak desain gim dengan strategi monetisasi mereka secara mendasar," kata Ivan Su, analis di Morningstar.
Seorang eksekutif industri gim, yang menolak disebutkan namanya mengatakan, peraturan baru ini merupakan upaya untuk mempromosikan industri gim yang sehat. Satu contoh lain adalah larangan penawaran fitur undian berbasis probabilitas kepada anak di bawah umur dan lelang gim virtual.
Baca Juga: Pertumbuhan Gim Daring Dalam Negeri Terus Meningkat Signifikan
Rencana aturan baru ini masih menanti masukan publik, hingga 22 Januari 2024. Aturan baru ini juga mencerminkan kekhawatiran China terhadap data pengguna sehingga mengharuskan penerbit gim menyimpan server di China. Tahun ini, bisnis video gim di China naik 13% year on year (YoY).