Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
CHINA VS TAIWAN - China telah merilis film dokumenter delapan bagian tentang kesiapan militernya untuk menyerang Taiwan. Film tersebut menampilkan tentara yang bersedia untuk mati untuk menyerang pulau itu jika diperlukan.
Mengutip Telegraph, bagian pertama berjudul "Chasing Dreams" ditayangkan oleh CCTV milik negara pada hari Selasa untuk menandai ulang tahun ke-96 Tentara Pembebasan Rakyat, militer China.
Film bagian satu ini menampilkan cuplikan latihan militer, khususnya di sekitar Taiwan, dan kesaksian dramatis dari puluhan tentara.
Beberapa mengatakan bahwa mereka akan bersedia menyerahkan hidup mereka untuk merebut pulau itu.
“Jet tempur saya akan menjadi rudal terakhir saya, bergegas menuju musuh jika dalam pertempuran nyata saya telah menggunakan semua amunisi saya,” kata seorang pria yang diidentifikasi sebagai Li Peng, seorang pilot dari Skuadron Wang Hai di bawah Komando Teater Timur militer. Tim militer ini bertanggung jawab untuk melakukan operasi di Selat Taiwan.
Baca Juga: Ketegangan di Alaska Meningkat, AS Hadang 11 Kapal Militer China & Rusia
Serial ini muncul di tengah langkah Beijing untuk mengintensifkan tekanan pada Taiwan yang demokratis, termasuk dengan sering mengadakan latihan perang. Informasi saja, Taiwan memisahkan diri dari China pada tahun 1949 setelah perang saudara negara itu berakhir.
Partai Komunis yang berkuasa telah berjanji untuk "menyatukan" pulau itu dengan China daratan, menggunakan kekerasan jika perlu. Taiwan, yang memiliki pemerintahan, mata uang, dan militernya sendiri, mengatakan hanya 23 juta penduduknya yang dapat menentukan masa depan pulau itu.
Ketakutan meningkat
Ketakutan akan kemungkinan serangan China telah meningkat di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Namun, sementara pasukan Rusia dapat memasuki wilayah Ukraina melalui darat, China dan Taiwan dipisahkan oleh Selat Taiwan selebar 110 mil.
Dalam demonstrasi nyata kehebatan angkatan laut China, film dokumenter tersebut menunjukkan Shandong, sebuah kapal induk China, berlayar dalam formasi dengan beberapa kapal perang lainnya.
Baca Juga: Militer AS Mendapat Akses ke Pangkalan Angkatan Laut Papua Nugini Selama 15 Tahun
Kapal itu secara teratur berlayar di Selat Taiwan dalam beberapa bulan terakhir, tindakan yang menurut analis Taiwan merupakan taktik intimidasi.