kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China siap luncurkan 3 astronot ke luar angkasa


Selasa, 11 Juni 2013 / 10:30 WIB
China siap luncurkan 3 astronot ke luar angkasa
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo meresmikan smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Senin (27/12/2021).


Reporter: Dikky Setiawan |

BEIJING. Tiga astronot China bersiap melakukan misi perjalanan ke luar angkasa dengan pesawat antariksa Roket 2F. Sesuai rencana, Roket 2F dan ketiga astronot China itu akan diluncurkan dari stasiun antariksa Jiuquan pada Selasa ini (11/6) pukul 17.38 waktu Beijing.

Tiga astronot China itu adalah Komandan Nie Haisheng dan dua krunya, Zhang Xiaoguang dan Wang Yaping. Mereka dijadwalkan berada di orbit  laboratorium luar angkasa Tangong selama dua pekan.

Wang Yaping merupakan astronot wanita China kedua. Dalam misi tersebut, Wang akan memberikan kuliah pertama dari luar angkasa kepada siswanya yang berada di bumi.

"Saya akan mendemonstrasikan beberapa percobaan ilmu fisika di lingkungan bergravitasi," ungkap wanita berusia 33 tahun itu dalam konferensi pers pra-peluncuran kru, Senin (10/6).

“Kita semua adalah siswa di alam semesta dan saya pikir kami akan belajar bersama-sama dan memiliki waktu yang tepat."

Misi tersebut dibuat oleh Shenzhou-10. Shenzhou-10 merupakan langkah terbaru Cina dalam mendirikan stasiun antariksa permanen di atas bumi. 

Butuh waktu 40 jam

Dalam misi kali ini, kapsul kru akan dikeluarkan dari roket bagian atas sekitar sembilan menit setelah lepas landas.

Misi ini akan memakan waktu lebih dari 40 jam untuk mencapai orbitnya yang berjarak 335 kilometer (208 mil) dari permukaan bumi.

Tiangong-1 diluncurkan pertamakali pada tahun 2011 untuk meraih target pengujian teknologi. Dengan massa sekitar 60 ton, platform ini di masa depan akan menjadi hanya sekitar seperenam dari ukuran Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dioperasikan Amerika Serikat, Rusia, Eropa, Kanada, dan Jepang, Namun, kehadiran astronot mereka di luar angkasa dinilai sebagai prestasi yang luar biasa. 

Meski demikian, China masih harus melakukan banyak hal sebelum bisa menempatkan posisinya. China perlu roket yang lebih besar untuk mencapai posisi tersebut.

Misi Long March 2F yang diluncurkan ke orbit Shenzhou dan Tiangong tidak memiliki kapasitas teratas jenis modul antariksa China yang ingin memasukkan ke dalam pusat orbit.

Saat ini, Long March 5 masih dalam tahap pengembangan demi debutnya dalam beberapa tahun mendatang, yang akan secara signifikan meningkatkan kapasitas modul China untuk orbit rendah di bumi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×