Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menawarkan pinjaman kepada Thailand untuk membiayai proyek kereta cepat senilai US$ 12 miliar. Namun, tawaran tersebut justru meningkatkan kekhawatiran terhadap kemampuan Thailand dalam mengelola utang-utangnya.
Dilansir dari South China Morning Post, Thailand telah bersumpah untuk menggunakan pendanaan dari dalam negerinya untuk memperluas jaringan kereta api berkecepatan tinggi. Sementara Bank Ekspor-Impor China (CEXIM) mencoba menawarkan pinjaman dengan bunga rendah untuk mendanai proyek tersebut.
Tetapi, sejumlah pihak justru khawatir bahwa Negeri Gajah Putih bisa jatuh ke dalam perangkap utang.
Sebuah nota kerja sama antara China, Laos dan Thailand akan ditandatangani selama Forum Belt and Road yang digelar pada 26 April-27 April nanti. Kerja sama tersebut memperkuat kemitraan dalam proyek kereta api lewat Asia Belt and Road Initiative yang berupaya menjangkau pasar Asia Tenggara melalui provinsi Yunnan, China.
Sementara Thailand baru-baru ini mulai membangun fase kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan wilayah timur lautnya dengan Kunming melalui Laos. Rute yang merupakan proyek kereta api berkecepatan tinggi pertama di Thailand dan Laos, dipandang sebagai saluran potensial bagi China untuk mengangkut barang ke Asia Selatan, Asia Tenggara hingga Semenanjung Melayu.
Tetapi seiring dengan kemajuan negosiasi dan konstruksi, kekhawatiran semakin meningkat soal kemampuan kedua negara Asia Tenggara tersebut dapat mengambil keuntungan penuh dari potensi ekonomi rute yang dijanjikan.
Begitu juga cara menavigasi diplomasi yang sarat utang dalam visi Beijing untuk menghidupkan kembali Jalan Sutra yang bersejarah.
Pada bulan Januari lalu, pemerintah Thailand mengungkapkan bahwa CEXIM telah menawarkan pinjaman dengan tingkat bunga 2,3%. Bunga tersebut lebih rendah daripada yang ditawarkan oleh lembaga keuangan domestik yakni rata-rata sebesar 2,86%.
Sejauh ini, belum ada pengumuman kesepakatan dengan bank China tersebut. Namun media lokal Thailand melaporkan bahwa pemerintahnya sedang menyelesaikan perincian pinjaman.
Thailand saat ini sedang membangun rute sepanjang 607 km yang akan menghubungkan Bangkok dan provinsi Nong Khai. Fase pertama dari Bangkok ke Nakhon Ratchasima sepanjang 252 km membutuhkan investasi sebesar 179 miliar baht atau setara US $ 5,6 miliar.