Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pengembang properti China Vanke akan menggelar rapat pemegang obligasi kedua pada Kamis (18/12/2025) mendatang untuk kembali meminta persetujuan atas rencana perpanjangan pembayaran obligasi domestik yang jatuh tempo pada 15 Desember, setelah proposal sebelumnya gagal mendapat restu investor.
Berdasarkan dokumen yang diajukan ke National Association of Financial Market Institutional Investors, pemungutan suara atas obligasi senilai 2 miliar yuan tersebut akan ditutup pada 22 Desember pukul 02.00 GMT.
Baca Juga: Pemilik Juventus Tolak Tawaran Akuisisi Tether Senilai Lebih dari €1 Miliar
Pengajuan tersebut disampaikan oleh Shanghai Pudong Development Bank selaku penyelenggara rapat pemegang obligasi.
Dokumen yang dirilis pada akhir pekan lalu menunjukkan para pemegang obligasi menolak rencana awal Vanke untuk menunda pembayaran selama satu tahun.
Penolakan ini meningkatkan risiko gagal bayar (default) bagi pengembang yang didukung negara tersebut sekaligus kembali memicu kekhawatiran terhadap krisis berkepanjangan di sektor properti China.
Proses pemungutan suara sebelumnya berlangsung selama tiga hari dan berakhir pada Jumat malam.
Dengan hasil tersebut, Vanke kini memasuki masa tenggang pembayaran (grace period) selama lima hari kerja untuk melunasi obligasi senilai 2 miliar yuan atau sekitar US$283,49 juta.
Dalam pengajuan terpisah, Vanke menyebutkan bahwa selama masa tenggang tersebut, bunga akan tetap dihitung atas pokok utang dan bunga yang belum dibayarkan.
Perhitungan bunga dilakukan berdasarkan tingkat kupon obligasi ditambah 5 basis poin.
Tekanan yang dialami Vanke menambah daftar tantangan bagi sektor properti China.
Baca Juga: Krisis Properti China Berlanjut, Harga Rumah Turun di Semua Tier Kota di November
Meski merupakan pengembang yang didukung negara dan memiliki proyek di berbagai kota besar, Vanke kini menghadapi tekanan likuiditas, menyusul gelombang gagal bayar yang telah menimpa sejumlah pengembang besar dalam beberapa tahun terakhir.
Selain obligasi yang jatuh tempo pada pertengahan Desember, Vanke juga tengah mengupayakan perpanjangan pembayaran obligasi berdenominasi yuan lainnya senilai 3,7 miliar yuan yang akan jatuh tempo pada 28 Desember.
Rapat pemegang obligasi untuk proposal tersebut dijadwalkan berlangsung pada 22 Desember.













