kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.683   20,00   0,12%
  • IDX 8.709   48,94   0,57%
  • KOMPAS100 1.201   8,49   0,71%
  • LQ45 856   7,45   0,88%
  • ISSI 314   0,76   0,24%
  • IDX30 439   4,41   1,02%
  • IDXHIDIV20 505   3,54   0,71%
  • IDX80 134   0,83   0,62%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   1,03   0,75%

Krisis Properti China Berlanjut, Harga Rumah Turun di Semua Tier Kota di November


Senin, 15 Desember 2025 / 09:50 WIB
Krisis Properti China Berlanjut, Harga Rumah Turun di Semua Tier Kota di November
ILUSTRASI. Properti China (REUTERS/Tingshu Wang)


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga rumah baru di China kembali mencatat penurunan pada November 2025, menandakan pemulihan permintaan di sektor properti masih sulit terwujud meskipun pemerintah terus berjanji menstabilkan pasar perumahan.

Data resmi yang dirilis Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) pada Senin (15/12/2025) menunjukkan harga rumah baru turun 0,4% secara bulanan (month-on-month/MOM).

Penurunan ini sedikit lebih moderat dibandingkan Oktober yang mencatat kontraksi 0,5%.

Baca Juga: Mata Uang Asia Bergerak Terbatas Senin (15/12) Pagi, Dolar Taiwan Paling Loyo

Namun secara tahunan (year-on-year/YoY), tekanan justru semakin dalam. Harga rumah turun 2,4% pada November, lebih besar dibandingkan penurunan 2,2% pada bulan sebelumnya.

Pasar properti China telah terperosok dalam tren penurunan sejak pertengahan 2021, dipicu oleh melemahnya penjualan, krisis likuiditas di kalangan pengembang, serta penurunan harga rumah yang menggerus kekayaan rumah tangga dan menekan konsumsi.

Pimpinan tertinggi China berulang kali menegaskan komitmen untuk menstabilkan sektor perumahan, mengingat pemulihan sektor ini dinilai krusial untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan membantu ekonomi China senilai sekitar US$19 triliun mengurangi ketergantungan pada ekspor dan investasi berbasis pemerintah.

Namun, pasar rumah sekunder masih lesu. Secara tahunan, harga rumah di seluruh kategori kota terus melemah. Di kota tier pertama, harga turun 5,8% YoY, sementara di kota tier kedua dan ketiga masing-masing turun 5,6% dan 5,8%.

Baca Juga: Produksi Industri China November Tumbuh 4,8%, Penjualan Ritel Melambat

Data resmi terpisah juga menunjukkan bahwa investasi properti dan penjualan rumah anjlok lebih dalam sepanjang 11 bulan pertama tahun ini, menegaskan beratnya tekanan yang masih membayangi sektor tersebut.

Dalam survei kuartalan terbaru Reuters, para ekonom memperkirakan harga rumah di China akan terus turun hingga 2026 dan cenderung stagnan pada 2027.

Sejumlah ekonom menilai tantangan struktural dan kelebihan pasokan (oversupply) masih menjadi penghambat utama pemulihan.

Dana Moneter Internasional (IMF) sebelumnya mendesak pemerintah China untuk meningkatkan upaya penyelesaian krisis properti, termasuk mempercepat keluarnya pengembang yang tidak layak dari pasar.

IMF memperkirakan China perlu mengalokasikan sekitar 5% dari produk domestik bruto (PDB) untuk mengakhiri krisis properti dalam tiga tahun.

Pada paruh kedua 2025, pemerintah pusat China memang menahan diri untuk tidak mengumumkan stimulus besar-besaran bagi sektor properti.

Baca Juga: Investasi Properti China Anjlok 15,9% hingga November 2925

Meski demikian, pemerintah kembali menegaskan komitmen menjaga stabilitas pasar dan membatasi risiko sistemik.

Dalam pertemuan kebijakan penting awal bulan ini, para pejabat juga berjanji menerapkan strategi spesifik di tiap kota, termasuk mengoptimalkan pasokan, mengurangi stok rumah tak terjual, serta memperkuat program perumahan terjangkau.

Selanjutnya: CIMB Niaga Sukses Gelar Festival Kejar Mimpi 2025

Menarik Dibaca: Simak Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas Senin (15/12)




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×