kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.709   68,00   0,41%
  • IDX 8.071   9,99   0,12%
  • KOMPAS100 1.117   1,58   0,14%
  • LQ45 790   -3,94   -0,50%
  • ISSI 283   1,42   0,50%
  • IDX30 414   -1,50   -0,36%
  • IDXHIDIV20 471   -3,10   -0,65%
  • IDX80 123   0,26   0,21%
  • IDXV30 133   0,80   0,61%
  • IDXQ30 130   -0,58   -0,44%

Harga Rumah Baru China Naik Tipis, Pasar Jual Kembali Terus Melemah


Rabu, 01 Oktober 2025 / 10:29 WIB
Harga Rumah Baru China Naik Tipis, Pasar Jual Kembali Terus Melemah
ILUSTRASI. A Chinese national flag flutters near residential buildings in Beijing, China March 9, 2025. REUTERS/Tingshu Wang


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – BEIJING. Harga rumah baru di China naik tipis pada September 2025, bulan yang secara tradisional menjadi puncak pembelian properti, sementara harga rumah bekas kembali menurun.

Hal ini menunjukkan pasar properti masih kesulitan menemukan momentum meski pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan dukungan, menurut survei swasta yang dirilis Rabu (1/10/2025).

Baca Juga: PMI Jasa Tiongkok Turun ke Level Terendah dalam 10 Bulan

China Index Academy, salah satu lembaga riset properti terbesar di China, mencatat harga rumah baru meningkat 0,09% secara bulanan, lebih rendah dibanding kenaikan 0,2% pada Agustus.

Sementara itu, harga rumah bekas turun 0,74%, hampir sama dengan penurunan 0,76% pada bulan sebelumnya.

Bulan September dan Oktober biasanya menjadi periode ramai bagi pembelian rumah, dengan pengembang kerap mengumumkan proyek baru untuk menyesuaikan dengan permintaan yang diperkirakan tinggi.

Pasar properti China, yang pada puncaknya 2021 menyumbang sekitar seperempat aktivitas ekonomi, terus mengalami penurunan sejak banyak pengembang gagal membayar pinjaman, meninggalkan persediaan rumah baru yang besar dan proyek yang belum rampung.

Baca Juga: Tiongkok Luncurkan Alat Kebijakan Senilai US$ 70 Miliar untuk Dorong Investasi

Meski pemerintah sudah meluncurkan beberapa paket stimulus, termasuk penurunan suku bunga KPR dan program redevelopment perkotaan, sektor ini belum menunjukkan pemulihan yang berkelanjutan.

Para analis yang disurvei Reuters memperkirakan harga properti baru akan stabil tidak lebih cepat dari paruh kedua 2026 atau bahkan 2027, mundur sekitar enam bulan dibanding proyeksi tiga bulan lalu.

Kondisi pendapatan rumah tangga yang lemah, tekanan pengangguran yang tinggi, serta banyaknya listing di pasar sekunder terus menekan minat beli.

Penurunan ini juga menggerus kepercayaan bisnis, yang berdampak pada pasar tenaga kerja dan pemulihan ekonomi secara lebih luas.

Selanjutnya: Promo A&W WednesDeal Tiap Rabu Oktober 2025, Mulai Rp 40.000 Dapat 2 Burger Spesial

Menarik Dibaca: Promo A&W WednesDeal Tiap Rabu Oktober 2025, Mulai Rp 40.000 Dapat 2 Burger Spesial




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×