Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Investasi sektor properti di China terus melemah. Data resmi pemerintah yang dirilis pada Senin (15/12/2025) menunjukkan investasi properti China turun 15,9% secara tahunan (year-on-year/YoY) sepanjang Januari hingga November 2025.
Penurunan tersebut lebih dalam dibandingkan kontraksi 14,7% yang tercatat pada periode Januari–Oktober, menandakan tekanan di sektor properti masih berlanjut meski pemerintah telah meluncurkan berbagai langkah stimulus.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Senin (15/12) Pagi: Brent ke US$61,37 & WTI ke US$57,67
Penjualan properti berdasarkan luas lantai juga mencatatkan penurunan 7,8% YoY dalam 11 bulan pertama tahun ini, memburuk dari penurunan 6,8% pada periode Januari–Oktober.
Dari sisi pasokan, pembangunan properti baru yang diukur dari luas lantai konstruksi turun 20,5% YoY, lebih dalam dibandingkan penurunan 19,8% pada sepuluh bulan pertama tahun ini.
Kondisi ini mencerminkan sikap hati-hati pengembang dalam memulai proyek baru di tengah lemahnya permintaan dan ketatnya pendanaan.
Sementara itu, dana yang berhasil dihimpun pengembang properti sepanjang Januari–November turun 11,9% YoY, setelah sebelumnya terkontraksi 9,7% pada periode Januari–Oktober.
Baca Juga: Emas Menguat Didukung Turunnya Imbal Hasil Obligasi AS, Perak Stabil Usai Cetak Rekor
Tekanan pendanaan ini semakin membatasi ruang gerak pengembang di tengah krisis berkepanjangan sektor properti China.
Pelemahan sektor properti menjadi salah satu faktor utama yang menahan pemulihan ekonomi China, mengingat sektor ini memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan, konsumsi, dan stabilitas keuangan nasional.













