Sumber: Bloomberg | Editor: Dikky Setiawan
SHANGHAI. China Investment Corp terus melebarkan sayap bisnisnya. Untuk memantapkan bisnisnya di sektor pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), CIC terus melakukan pembelian saham perusahaan energi di negara produsen terbesar polysilicon.
Guna mewujudkan ambisinya menjadi salah satu pemain besar di sektor PLTS, CIC telah mengucurkan dana HK $ 5,5 miliar atau US$ 710 juta. Dana sebesar itu, untuk membeli 20% saham di GCL-Poly Energi Holdings Ltd, sebuah perusahaan energi yang tercatat di bursa Hong Kong.
GCL-Poly akan menerbitkan saham baru sebanyak 3,11 miliar untuk CIC di harga US$ 1,79 per saham. Harga ini telah didiskon 23% dari harga pada 13 November lalu. Dalam kesepakatan, CIC tidak bisa menjual saham GCL-Poly selama sembilan bulan, tapi memiliki hak menunjuk dua anggota dewan direksi di perusahaan.
Kedua perusahaan setuju membentuk usaha patungan di proyek PLTS. CIC, yang pada akhir tahun mengelola aset senilai US$ 300 miliar melakukan ekspansi itu untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi China.
Kapasitas listrik meningkat
Menurut Timotius Kwai, analis di Sekuritas Quam, Hong Kong, ekspansi CIC menunjukkan dukungan pemerintah China terhadap sektor PLTS. "Pemerintah China telah menunjukkan dukungannya terhadap industri tenaga surya dan ingin menjadi pemain besar di sektor ini," kata Kwai.
Cui Rongqiang, Ketua Masyarakat Energi Tenaga Surya Shanghai, menilai, langkah yang dilakukan CIC dapat mendukung China untuk meningkatkan kapasitas listrik tenaga suryanya, lebih dari 13 kali lipat pada tahun 2011. "Kapasitas listrik tenaga surya China bisa meningkat hingga 2.000 megawatt pada 2011 dan 20.000 megawatt pada tahun 2020, dibandingkan dengan 150 megawattpada tahun 2008," kata Cui.
Pada September lalu, CIC telah menghabiskan dana US$ 3,69 miliar untuk membeli sejumlah saham perusahaan energi. Dana itu, antara lain, untuk membeli 11% saham Astana, anak BUMN Inggris di Kazakhstan yang bergerak di sektor energi senilai US$939 juta.
Selain itu, CIC juga mengucurkan US$ 1,9 miliar untuk membiayai utang Bumi Resources dan 15% saham Nouble Group Ltd, Hong Kong. Pada Juli lalu, CIC juga membeli 17% saham perusahaan tambang Canada, Vancouver Teck Resources Ltd.
CIC juga tercatat telah memberikan pinjaman sebesar US$ 500 juta kepada SouthGobi Energy Resources Ltd, untuk mengembangkan cadangan batubaranya di Mongolia Selatan.