Sumber: money.cnn,BBC | Editor: Mesti Sinaga
Cirque du Soleil, perusahaan sirkus terbaik yang pernah ada di dunia telah menemukan investor baru. Mayoritas saham perusahaan sirkus asal Kanada ini telah jatuh ke tangan perusahaan private investor dari AS dan China. Berdasar penjualan ini, nilai perusahaan Cirque du Soleil sekitar US$ 1,5 miliar
Kedua pembeli saham mayoritas Cirque tersebut adalah perusahaan private equity AS, TPG Capital LP dan Fosun Capital, anak perusahaan konglomerasi China, Fosun International Ltd.
Guy Laliberte, yang mendirikan perusahaan ini 1984 masih menguasai minoritas saham. Begitu pula perusahaan dana pensiun Quebec, Caisse de Depotet juga akan menjadi pemegang saham minoritas
Sejak didirikan 31 tahun lalu, Cirque telah menggelar pertunjukan di hadapan lebih dari 160 juta penonton di 330 kota di 48 negara. Belakangan ini, perusahaan yang terkenal sebagai contoh fenomenal perusahaan yang sukses melakukan blue ocean strategy ini berupaya melakukan ekspansi ke China.
“Setelah 30 tahun mengembangkan brand Cirque du Soleil, kami kini menemukan mitra yang tepat, yakni TPG, Fosun dan Caisse untuk membawa Cirque du Soleil ke langkah evolusi selanjutnya sebagai sebuah perusahaan yang dibangun dalam keyakinan bahwa seni dan bisnis, secara bersama-sama, bisa menciptakan dunia yang lebih baik,” ujar Laliberte dalam sebuah pernyataan.
Mengalami kesulitan
Cikal bakal Cirque dimulai dari proyek yang dilakukan sekelompok penampil jalanan di Montreal. Mereka bergabung menjadi rombongan sirkus Le Club des Talons Hauts (High Heels Club) yang melakukan atraksi pada perayaan ulang tahun ke 450 ditemukannya Kanada oleh Jacques Cartier tahun 1534.
Sejak itulah, perusahaan sirkus ini berkembang dengan cepat, dan bisa mengantongi pendapatan tahunan sekitar US$ 1 juta dari penampilan , beberapa di antaranya berupa tur dan sebagian lagi peretunjukan teater di Las Vegas.
Cirque menjadi fenomenal lantaran melahirkan sebuah konsep baru dalam dunia pertunjukan. Berbeda dari sirkus lain, Cirque menggabungkan penampilan akrobatik, kostum yang artistik, koreografi yang indah, nyanyian dan musik yang grande.
Namun, belakangan Cirque du Soleil mengahadapi kesulitan dalam upayanya mengembangkan bisnis. Di tahun 2012 perusahaan ini terpaksa melakukan pemotongan karyawan. Di tahun 2013, Cirque didenda oleh regulator AS setelah salah seorang pemain akrobatnya meninggal dunia dalam sebuah show di Las Vegas.
Mengincar pasar China
Pembelian saham Cirque du Soleil ini menjadi contoh terakhir bagaimana para investor dunia berlomba-lomba menggarap pasar China. Peningkatan daya beli kelas menengah China, khususnya yang berkaitan dengan kesenangan, travel dan hiburan, menjadi ladang bisnis yang menggiurkan para pemodal dunia.
Fosun contohnya, telah banyak berinvestasi di sektor travel dan hiburan. Baru-baru Fosun telah membeli Club Med.
“Kami ingin menjadi salah satu pemain terbesar dalam bisnis yang digerakkan oleh kebutuhan akan gaya hidup, yang dengan cepat mulai berakar di China,” ujar Guo Guangchang, Chairman Fosun.
Wang Jianlin, pengusaha properti yang sudah memiliki beberapa hotel dan pusat perbelanjaan, telah membeli jaringan bioskop AMC Cinema di 2012. Wang juga telah membenamkan sekitar US$ 8 juta untuk mengembangkan studio film, fasilitas produksi, theme parks dan hotel.
Nama-nama besar dari Hollywood juga mencoba ikut bermain di pasar China. Sebut saja Lionsgate dan Sony yang melakukan deal dengan perusahaan China. Netflix juga telah mengumumkan kesungguhannya berekspansi ke China. Sementara Walt Disney tengah membangun sebuah resort theme park di Shanghai.