Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. CK Hutchison Holdings Ltd asal Hong Kong makin mendekati kesepakatan dengan Ooredoo QPSC asal Qatar untuk membangun bisnis telekomunikasi bersama negara-negara potensial di Asia Tenggara.
Seperti dikutip Bloomberg, Selasa (22/12), CK Hutchison yang memiliki bisnis operator di Indonesia yakni PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) sedang dalam diskusi serius untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi di Indonesia dengan PT Indosat yang sahamnya dimiliki Ooredoo. Saat ini Ooredoo menguasai sekitar 65% saham Indosat.
Baca Juga: Siap-siap teknologi komunikasi 5G akan hadir di Indonesia, ini operatornya
Kesepakatan ini akan berupa kombinasi uang tunai dan penawaran saham. Kedua perusahaan akan menjadi pemegang saham yang cukup signifikan di perusahaan gabungan nanti. Targetnya pengumuman merger ini akan diumumkan pekan ini. "Struktur merger secara detail di Indonesia belum final, sementara negosiasi masih bisa ditunda atau batal," ujar sumber yang mengetahui rencana merger ini.
Kedua perusahaan masih belum bersedia berkomentar terkait hal ini. Informasi saja, Hutchison Asia Telecommunications yang menjalankan bisnis telko di Indonesia, Vietnam dan Sri Lanka memiliki sekitar 48,8 juta pelanggan aktif. Pasar di Indonesia berkontribusi sekitar HK$ 3,95 miliar (US$ 510 juta) atau sekitar 87% pendapatan Hutch di Asia secara total.
Baca Juga: Prospek telko diprediksi positif pada 2021, simak rekomendasi saham berikut
Sementara saham Indosat (ISAT) yang tercatat di bursa saham Indonesia telah meningkat sekitar 90% sepanjang tahun ini. Itu membuat valuasi pasar ISAT sekitar US$ 2,2 miliar. Bisnis ISAT di Indonesia mampu memberi kontribusi sekitar 23% dari total pendapatan Ooredoo sebelum pajak, bunga, depresiasi dan amortisasi pada 2019.