Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - MEXICO CITY. Jumlah korban meninggal akibat virus corona di Amerika Latin diperkirakan sudah tembus 100.000 pada Selasa (23/6). Berdasarkan perhitungan Reuters, jumlah tersebut akan terus bertambah karena hanya ada sedikit tanda-tanda bahwa pandemi tersebut mereda.
Dalam beberapa pekan terakhir, Amerika Latin telah memperlihatkan lonjakan yang mengkhawatirkan pada kasus infeksi baru dan jumlah kematian. Bahkan hal tersebut terjadi ketika gelombang infeksi virus corona di Eropa dan sebagian Asia mereda.
Jumlah infeksi di kawasan Amerika Latin sudah capai 2,2 juta, naik dua kali lipat dalam waktu kurang dari sebulan.
Baca Juga: Corona di Korsel: Palsukan dokumen, 14 pelaut dari kapal kargo Rusia positif Covid-19
Brasil, negara terbesar dan terpadat di Amerika Latin, telah menjadi negara terbesar kedua di dunia dengan jumlah korban meninggal mencapai 50.000 orang. Posisi Brasil hanya kalah dari Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, kemarin, Meksiko juga mencatatkan rekor baru untuk tambahan kasus virus corona anyar.
Para analis pun melihat, jumlah kasus virus corona di kawasan Amerika Latin sebenarnya jauh lebih besar ketimbang data yang ada. Hal ini terjadi karena banyak negara yang gagal menerapkan pengujian yang ketat untuk warga negaranya.
Hugo Lopez-Gatell, Wakil Menteri Kesehatan Meksiko, kemarin mengisyaratkan bahwa negaranya berada dalam pertempuran panjang melawan virus corona.
"Kami harus belajar hidup dengan virus SARS-CoV-2 dan secara permanen memasukkan praktik kebersihan dan pencegahan ke dalam realitas baru," kata Lopez-Gatell, mendesak masyarakat Meksiko untuk menyesuaikan responsnya terhadap ancaman tersebut.
Di atas sistem kesehatan yang buruk, pertempuran Amerika Latin melawan virus telah dilumpuhkan oleh kemiskinan yang meluas dan banyak pekerja yang hidup secara langsung di sektor informal yang telah menghambat upaya karantina.
Para pemimpin di Brasil dan Meksiko seperti dihukum karena tidak menganggap virus corona cukup serius. Bahkan kedua negara tersebut mendorong pembukaan kembali ekonomi sebelum virus corona berhasil dijinakkan.
Kemarin, seorang hakim Brazil memerintahkan Presiden Jair Bolsonaro untuk mengenakan masker di depan umum setelah populis sayap kanan menghadiri demonstrasi politik.
Baca Juga: Kematian melonjak, WHO serukan penggunaan dexamethasone buat pasien corona parah
Brasil mencatat 1.374 kematian tambahan pada Selasa dan 39.436 kasus baru, mendorong angka kematian dari virus corona baru ke 52.000 orang di ekonomi terbesar Amerika Latin. Lebih dari 1,1 juta telah terinfeksi virus corona di Negeri Samba ini.
Meksiko, negara terparah di kawasan itu setelah Brasil dalam hal angka keseluruhan, mendaftarkan 6.288 infeksi baru dan 793 kematian tambahan di hari Selasa lalu. Alhasi, total infeksi di negara itu capai 191.410 kasus dan 23.377 kematian.
Virus ini juga tampaknya sedang meningkat di Amerika Tengah, di mana Guatemala mencatat lebih dari 700 infeksi baru untuk pertama kalinya. Tambahan 35 kematian terdaftar di Guatemala, sehingga total kematian menjadi 582