kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Corona di Korea: 97% kasus baru Covid-19 di Juni berasal dari Seoul dan sekitarnya


Kamis, 11 Juni 2020 / 12:36 WIB
Corona di Korea: 97% kasus baru Covid-19 di Juni berasal dari Seoul dan sekitarnya
ILUSTRASI. Seorang pegawai di Chuncheon, Korea Selatan memegang alat tes antibodi COVID-19


Sumber: Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus infeksi virus baru di Korea Selatan melambat, namun wilayah Seoul tetap menjadi penyumbang terbesar infeksi gelombang kedua di Negeri Ginseng ini. Kamis (11/6), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan ada 45 kasus baru, di mana 40 merupakan penularan lokal.

Jumlah ini menandai penurunan kasus dari hari sebelumnya yang tembus di atas 50. Tetapi, untuk hari ini, seluruh kasus lokal dilaporkan terjadi di wilayah Ibu Kota Seoul,

Sejak mencabut skema jarak sosial pada 6 Mei lalu, Seoul dan beberapa wilayah di sekitarnya malah mengalami kenaikan kasus baru akibat sejumlah kluster penularan yang bermunculan.

Baca Juga: Ekspor Korea Selatan naik 20,2% di 10 hari pertama bulan Juni

Hingga kemarin, kasus-kasus yang berasal dari kluster distribusi e-commerce Coupang di Bucheon sudah mencapai 144. Jumlah ini naik lima dari hari sebelumnya. 

Sementara untuk kluster keagamaan yang terkait dengan gereja-gereja kecil di wilayah Seoul mencapai 92, dengan empat kasus lebih banyak dari hari sebelumnya. 

Untuk kluster yang berkaitan dengan tempat olahraga tenis meja di barat daya Seoul, jumlahnya sudah capai 54. 

KCDC melanjutkan, untuk kluster yang terkait dengan usaha dari rumah ke rumah terus naik menjadi 106 pagi hari ini. Untuk kluster ini didominasi pasien berusia di atas 60 tahun, yang jumlahnya mencapai 70%. Pasien virus pertama dari perusahaan tersebut dilaporkan pada 2 Juni.

Serangkaian infeksi kluster di daerah padat penduduk terjadi ketika Korea Selatan menyelesaikan pembukaan kembali sekolah secara bertahap mulai Senin lalu. Namun, sekitar 500 sekolah dari wilayah metropolitan menunda pembukaan kembali karena infeksi kluster.

Minggu ini akan menjadi titik balik bagi pemerintah untuk memutuskan apakah akan kembali menerapkan langkah-langkah pengetatan yang diperketat di wilayah Ibu Kota.

Otoritas kesehatan tetap khawatir atas meningkatnya kemungkinan bahwa gelombang pandemi kedua mungkin menyerang negara lebih awal dari yang diperkirakan.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 belum kelar, Korean Air perpanjang cuti tak berbayar pegawainya

Wilayah metropolitan menyumbang sekitar 97% dari kasus-kasus baru yang ditransmisikan secara lokal yang dilaporkan bulan ini.

"Karena virus ini menyebar dengan cepat, ada batasan dalam menahan penyebaran hanya dengan melacak orang-orang yang telah melakukan kontak dengan pasien COVID-19," Yoon Tae-ho, pejabat senior Departemen Kesehatan, mengatakan dalam briefing harian. "Jadi, semua orang harus mengikuti pedoman sanitasi untuk memperlambat ekspansi."

Penghitungan total kematian tetap tidak berubah di 276, dengan tingkat kematian mencapai 2,31%. Sedangkan jumlah orang yang dibebaskan dari karantina setelah pemulihan penuh berdiri di 10.654, naik 43 dari hari sebelumnya.

Negara ini telah melakukan 1.066.888 tes COVID-19 sejak 3 Januari. Ini membuat perbandingan bahwa ada satu dari setiap 50 warga Korea Selatan yang menjalankan tes Covid-19.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×