Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Hampir tak pernah dibicarakan lagi kehadirannya, kini COVID-19 kembali muncul di banyak wilayah. WHO mengonfirmasi kemunculan varian baru dengan nama NB.1.8.1.
Varian NB.1.8.1 menjadi pemicu utama mewabahnya kembali penyakit COVID-19 di Thailand, Hong Kong, Australia, hingga Amerika Serikat dan Inggris.
Sejak pertengahan Februari 2025, laporan COVID-19 telah meningkat, dengan tingkat positifitas tes mencapai 11%, tingkat yang belum pernah teramati sejak Juli 2024.
Peningkatan ini terutama diamati WHO di negara-negara di kawasan Mediterania Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat.
Melansir Independent, WHO telah menetapkan NB.1.8.1 sebagai “varian yang sedang dipantau”, dan mencakup sekitar 10,7% dari seluruh kasus yang dilaporkan hingga pertengahan Mei.
Baca Juga: Waspadai Tripledemic: Covid 19, RSV dan Influenza, Gejalanya Mirip-Mirip
Meskipun bukti menunjukkan bahwa NB.1.8.1 mungkin menyebar lebih mudah daripada varian lain, WHO belum mengamati tanda-tanda bahwa varian ini mengalami peningkatan keparahan.
Peneliti di University of Nevada juga memastikan bahwa varian ini tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan varian sebelumnya.
"Data menunjukkan bahwa NB.1.8.1 tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya, meskipun tampaknya memiliki keunggulan pertumbuhan, yang menunjukkan bahwa virus ini dapat menyebar lebih mudah," kata Subhash Verma, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Universitas Nevada, Fakultas Kedokteran Reno, dikutip CBS News.
Baca Juga: Kasus Aktif COVID-19 di India Tembus 5.700, Varian Baru Tingkatkan Kekhawatiran
Gejala COVID-19 Varian NB.1.8.1
Berdasarkan banyaknya kasus yang sudah muncul sejauh ini, berikut adalah gejala yang ditimbulkan oleh COVID-19 Varian NB.1.8.1:
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Nyeri otot
- Demam
- Kelelahan
- Hidung tersumbat
- Mual
- Diare
Gejala umum sesuai dengan subvarian Omicron. Vaksin COVID-19 yang ada saat ini diharapkan tetap efektif terhadap varian NB.1.8.1.
Tonton: Elon Musk Setuju Trump Dimakzulkan, Usulkan JD Vance Jadi Pengganti