kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dalam skenario rendah, Bank Dunia ramal pertumbuhan ekonomi China hanya 0,1% di 2020


Rabu, 01 April 2020 / 05:20 WIB
Dalam skenario rendah, Bank Dunia ramal pertumbuhan ekonomi China hanya 0,1% di 2020
ILUSTRASI. Pusat bisnis di kota Beijing, China. REUTERS/Jason Lee


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dalam riset terbarunya, Bank Dunia mengatakan, pandemi virus corona diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan yang pesat di negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik serta China.

Melansir Reuters, Bank Dunia mengatakan cukup sulit memperkirakan pertumbuhan yang tepat mengingat situasi yang berubah dengan cepat. Akan tetapi, berdasarkan situasi saat ini, Bank Dunia meramal, dalam skenario dasar (baseline), pertumbuhan di negara-negara berkembang di kawasan regional akan melambat menjadi 2,1% pada tahun 2020, dan -0,5% dalam skenario rendah (lower), dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 5,8% pada 2019.

Di China, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan melambat menjadi 2,3% dalam skenario dasar, atau  0,1% dalam skenario rendah, dibandingkan dengan pertumbuhan 6,1% pada 2019.

Baca Juga: Bank Dunia: Virus corona sebabkan penduduk miskin bertambah di Asia Timur dan Pasifik

"Wilayah itu menghadapi kombinasi yang tidak biasa dari berbagai peristiwa yang saling mengganggu dan saling menguatkan. Rasa sakit yang diderita ekonomi secara signifikan tampaknya tidak dapat dihindari oleh semua negara," jelas Bank Dunia.

Negara-negara di kawasan tersebut harus berinvestasi dalam kapasitas perawatan kesehatan dan mengambil langkah-langkah fiskal yang ditargetkan, seperti memberikan subsidi untuk pembayaran sakit dan perawatan kesehatan, demi mengurangi beberapa dampak langsung dari pandemi, kata Bank Dunia.

"Penahanan pandemi akan memungkinkan pemulihan berkelanjutan di kawasan ini, meskipun risiko terhadap prospek dari tekanan pasar keuangan akan tetap tinggi," katanya.

Baca Juga: Kasus corona China melorot tajam, tak ada kasus baru di Wuhan selama 6 hari beruntun

Goncangan finansial dari pandemi itu juga diperkirakan akan berdampak serius pada kemiskinan, yang didefinisikan sebagai kelompok dengan pendapatan US$ 5,50 sehari, kata bank itu. Skenario dasar melihat, hampir 24 juta orang akan keluar daro keluar dari kemiskinan di seluruh wilayah pada tahun 2020 karena pandemi. Namun, jika situasi ekonomi semakin memburuk, kemiskinan dapat meningkat sekitar 11 juta orang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×