Reporter: Edy Can, Bloomberg | Editor: Edy Can
NEW YORK. Goldman Sachs Group Inc., bank yang meraih pendapatan besar dari perdagangan saham dan surat utang ternyata menanggung kerugian dalam 10 hari transaksi pada kuartal kedua tahun ini. Tak tanggung-tanggung, Goldman mengaku menderita kerugian sebesar US$ 100 juta hanya dalam tiga hari transaksi selama April hingga Juni lalu.
Hal ini terungkap dalam surat yang dilayangkan Goldman Sachs kepada pengawas pasar modal Amerika Serikat, Security and Exchange Commission, Senin (9/8). Dalam surat itu, Goldman juga mengungkapkan nilai kerugian bahkan melebihi batas risiko mereka.
Surat itu juga menjelaskan Goldman Sachs menangani transaksi lebih dari US$ 100 juta dalam 17 hari. Namun, dari 65 hari di kuartal kedua, Goldman berhasil membukukan keuntungan dalam 55 hari perdagangan atau sekitar 85%.
Pengalaman serupa juga pernah terjadi di Morgan Stanley. Dalam laporannya hari ini, Morgan Stanley mengakui pernah menderita kerugian dalam 11 hari transaksi. Namun, nilai kerugiannya tidak pernah melampaui US$ 75 juta per hari atau batas risiko mereka.
Namun, tak selamanya Morgan Stanley bernasib apes. Suatu hari di kuartal kedua tahun ini, Morgan Stanley mengaku pernah meraih keuntungan sebesar US$ 175 juta.