Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Perusahaan mengumumkan kerugian bersih sebesar 629 miliar rubel, senilai sekitar US$ 6,84 miliar pada saat itu, untuk tahun 2023. Gazprom terakhir kali mengalami kerugian bersih pada tahun 1999.
Tidak jelas apakah Miller telah menyetujui PHK yang disarankan oleh Ilyukhina, dan TASS melaporkan bahwa perusahaan tersebut menolak berkomentar selain mengonfirmasi bahwa surat itu asli.
Layanan pers Gazprom tidak menanggapi permintaan komentar yang dikirim di luar jam kerja reguler oleh Business Insider.
Selama bertahun-tahun, Rusia telah menjadi pemasok utama gas alam ke Uni Eropa hingga invasi Moskow ke Ukraina mendorong sebagian besar wilayah tersebut untuk mulai melepaskan diri dari energi Rusia.
Transisi ini memakan waktu bertahun-tahun, dengan UE mengurangi porsi impor gas Rusia dari 40% pada tahun 2021 menjadi 8% pada tahun 2023.
Tonton: Nilai Perdagangan Tiongkok-Rusia di 2024 Capai Rekor Tertinggi, Hubungan Makin Erat
Sebagian besar kesenjangan telah diisi oleh pasokan gas Amerika, dengan impor gas AS ke UE melonjak dari 18,9 miliar meter kubik pada tahun 2021 menjadi 56,2 miliar meter kubik pada tahun 2023.
Baru-baru ini, Kyiv mengizinkan berakhirnya kontrak pra-perang untuk menyalurkan gas Rusia ke pelanggan Barat seperti Austria. Ukraina menolak untuk memperbarui kontrak tersebut pada awal Januari.