kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak virus corona, sektor manufaktur China pada Januari diperkirakan menurun


Rabu, 29 Januari 2020 / 18:14 WIB
Dampak virus corona, sektor manufaktur China pada Januari diperkirakan menurun
ILUSTRASI. Ilustrasi virus corona


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

Fakta lainnya, saat ini banyak bisnis di China yang mengurangi operasi atau menutup sepenuhnya bisnis mereka selama seminggu lebih untuk keperluan libur Imlek. Pihak berwenang juga mengambil kebijakan dengan memperpanjang periode liburan dalam upaya untuk meredam virus.

Para pejabat kesehatan mengatakan saat ini memang masih terlalu dini untuk mengetahui betapa bahayanya virus Corona termasuk penyebarannya. Namun, beberapa analis mengatakan pukulan yang terjadi terhadap ekonomi bisa separah ketika wabah Sindrom Pernapasan Akut (SARS) menyebar pada tahun 2002-2003.

"Kami memperkirakan bahwa SARS sempat menurunkan pertumbuhan China sebesar 3 basis poin, pada kuartal yang paling parah. Meskipun perekonomian bisa segera bangkit," ujar Capital Economics dalam catatannya.

Baca Juga: Pasien virus corona bisa sembuh sendiri? Berikut penjelasannya

Berkaca pada kejadian itu, perekonomian baru mulai kembali normal pada awal tahun 2004, tempat kerja pada umumnya masih terbuka dan aktivitas industri tak berpengaruh kala itu.

Kini, pertumbuhan ekonomi China sudah mendekati posisi terendah dalam 30 tahun terakhir. Kondisi ini melandai hingga ke level 6% tahun lalu dari 6,7% pada tahun 2018 di bawah tekanan dari permintaan domestik yang lemah dan dampak perang dagang antara AS dan China yang meningkat.

Namun, ada tanda-tanda bahwa akhir tahun lalu bisnis bisa kembali pada pijakan yang lebih solid. Setelah keluarnya beberapa kebijakan untuk mendorong ekonomi.




TERBARU

[X]
×